Berita PetaniPetani DIY Dalam Program Inovasi Desa Berbasis Ekologi

Petani DIY Dalam Program Inovasi Desa Berbasis Ekologi

petani.id – (Yogyakarta, Kamis 28/02/2019). Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali berkiprah di Dusun Grogol, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul DIY dalam Program Inovasi Desa (PID) dengan tema ‘Pertanian Berbasis Ekologi’ (Kamis, 17/01/2019).

“Tema pertanian berbasis ekologi dipilih karena Petani di basis produksi diharapkan dapat memanfaatkan apa yang ada di alam sekitar untuk dijadikan pupuk, zat perangsang tumbuh, insektisida dan herbisida, sehingga lebih ramah lingkungan.” jelas Sekretaris DPW Petani DIY Asti Irwandiyah kepada petani.id disela-sela kegiatan.

Pelatihan ‘Pertanian Berbasis Ekologi’ dibuka oleh Pak Sunu selaku Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Dalam pembukaan Pak Sunu mengatakan, “Bahwa Program Inovasi Desa (PID) merupakan program dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (KemendesPDT). Sebelum pelaksanaan PID, TPID Kec. Kretek telah mengikuti program Bursa Inovasi Desa untuk menggali dan memetakan kebutuhan masyarakat, yang kemudian mengerucut pada pertanian berbasis ekologi. TPID Kec. Kretek kemudian bersama dengan pendamping desa Kec. Kretek memilih Desa Parangtritis sebagai tempat pelaksanaanya, dan memilih DPW Petani DIY sebagai untuk memberikan pelayanan peningkatan kemampuan tekhnis budidaya pertanian berbasis ekologi bagi para Petani.” katanya dalam sambutan.

Asty Irwandiyah, SE, Sekretaris DPW Petani DIY dalam pemaparannya memberikan penjelasan tentang Kelembagaan Petani, “Dimana hasil dari Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Petani Tahun 2018 lalu bahwa setiap DPW-DPW berkewajiban untuk membangun / membentuk badan-badan otonom guna mendukung langkah gerak organisasi Petani. Khusus kelembagaan DPW Petani DIY ini sendiri memiliki 3 badan otonom seperti Warung Petani (WP), Pos Advokasi Hukum dan HAM (PAHAM) Petani dan Sekolah Petani Muda Darllos (SPMD) dimana harus bersinergi satu dengan yang lainnya. Karena DPW Petani DIY ingin membangun basis-basis produksi Petani yang kuat, mandiri, berdikari dan berkearifan lokal, maka PID ini hanyalah sebagai pintu masuk untuk melakukan pengorganisiran dan pendampingan berkelanjutan.” kata Asti.

Dalam pelatihan ‘Pertanian Berbasis Ekologi’ ini yang menjadi pemateri adalah Pak Puguh dan Pak Sugeng. Pak Puguh memberikan materi pengomposan baik untuk kotoran hewan maupun limbah rumah tangga. Pada saat menyampaikan materi Pak Puguh mengatakan, “Bahwa bahan yang digunakan dalam pengomposan sebisa mungkin mudah didapatkan dan murah. Selain itu, yang menjadi daya tarik adalah bahan yang telah difermentasi juga dapat digunakan sebagai pembersih porselen/keramik, dan jika dituangkan ke lubang WC maka WC tidak cepat penuh karena bakteri yang ada dapat menguaraikan kotoran. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai pakan ikan/ternak, jika yang dikomposkan adalah limbah organik seperti limbah rumah tangga.” katanya kepada para peserta.

Dalam kesempatan tersebut, Pak Sugeng sebagai pemateri lainnya memberikan materi tentang budidaya tanaman berbasis ekologi. Hal yang sering dikeluhkan oleh para Petani adalah pupuk dan peptisida yang mahal, tanah yang semakin mengeras. Pak Sugeng menjelaskan, “Sebenarnya hal tersebut dapat diatasi, asalkan Petani berkemauan untuk kembali membuat pupuk maupun pestisida sendiri dan meninggalkan pupuk kimia. Selain itu, Petani juga disarankan untuk menanam tanaman yang dapat menjadi predator hama. Sedangkan untuk lahan yang mengeras, juga dapat diatasi dengan olah lahan yang baik untuk mengembalikan kesuburan tanah/pH tanah normal. Memang diperlukan kesabaran agar ekosistem yang telah rusak, karena dalam pertanian berbasis ekologi, pada awalnya belum dapat menghasilkan produksi yang maksimal, sebagai akibat tanah yang sudah tercemar pupuk dan pestisida kimia. Namun, seiring berjalannya waktu, setelah kesuburan tanah dan ekosistemnya telah kembali normal, maka Petani akan mendapatkan hasil produksi yang maksimal.” jelasnya kepada para peserta.

Mursidah selaku Pendamping Desa di Desa Parangtritis mengatakan, “Dengan adanya dana desa, keberlanjutan program dapat dilakukan di setiap dusun. Desa Parangtritis dipilih untuk pelaksanaan PID karena masyarakat sangat terbuka untuk diberi masukan dan ilmu sehingga diharapkan ilmu yang telah didapatkan dalam pelatihan dapat diterapkan.” katanya di akhir pelatihan.

(Red : Biro Propaganda dan Jaringan – DPW Petani DIY)

- Advertisement -spot_img

More From UrbanEdge

Impor 1 Juta Ekor Sapi? PETANI: Ingat Manifesto Kampanye Nasional GERAKAN SUSU UNTUK ANAK INDONESIA SEHAT DAN CERDAS!

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Liputan - Jakarta, 12/10/2024). Dewan...

Beredar Rancangan Perubahan PKPU yang Sesuai Putusan MK, PETANI: Ayo Rakyat Kawal Sampai Tuntas!

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Jakarta, 25/08/2024). Bidang Hukum dan...

PETANI Kecam Pernyataan Jokowi Sikapi Baleg DPR RI

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Jakarta, 22/08/2024). Presiden Jokowi menyatakan...

BEDAH BUKU NOVEL MIJIL & PERFORMA BUDAYA DI JOGJA ISTIMEWA – BAGIAN KE-2

https://www.youtube.com/watch?v=lak_y65BTrw petani.id - Jumat 16 Februari 2024 bertempat di Ndalem...

BAGIAN KE-1 BEDAH BUKU NOVEL MIJIL & PERFORMA BUDAYA DI JOGJA ISTIMEWA

https://www.youtube.com/watch?v=jd_7b_V3gck Jumat 16 Februari 2024 bertempat di Ndalem Poenakawan Yogyakarta,...

BEDAH NOVEL MIJIL DAN PERFORMA BUDAYA DI JOGJA ISTIMEWA : UPAYA MENGINSPIRASI GENERASI MUDA UNTUK MENCINTAI BUDAYA NUSANTARA

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Yogyakarta, 18/02/2024). Unit Bisnis Strategis (UBS) www.petani.id bekerjasama...

Bedah Buku Novel MIJIL dan Performa Budaya di Jogja Istimewa

petani.id - Novel MIJIL kembali hadir menyapa para pecinta...

Webinar : Literasi dalam Menjaga Kesehatan Mental Gen Z dan Milenial

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Jakarta, 19/12/2023). Dalam rangkaian peringatan...
- Advertisement -spot_img
WhatsApp chat