petani.id – (#SDMPetaniUnggul – Artikel – Kaleidoskop PETANI Tahun 2023 – Jakarta, 01/01/2023). Ketua Umum Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (PETANI) Satrio F. Damardjati pernah menyampaikan kepada kami agar menulis tentang jamaah PETANI sebagai salah satu soko guru pertanian dan ekonomi nasional. Namun karena pada waktu itu kami belum memiliki kesiapan baik pengalaman dan referensi tentang pertanian syariah sebagai bentuk aktualisasi jamaah PETANI yang disusun dalam media propaganda PETANI, maka baru kali ini akhirnya kami. memberanikan diri untuk menarasikan hasil pengalaman dan kajian tentang pertanian dalam perspektif syariah.
Untuk mendapatkan pengelolaan yang baik ilmu sangatlah diperlukan untuk menopang pemberdayaan sumber daya yang ada. Di dalam QS Ar-Rahman ayat 33, Allah telah menganjurkan manusia untuk menuntut ilmu seluas – luasnya tanpa batas dalam rangka membuktikan kemahakuasaan Allah SWT (Taufiqurokhman, 2008). Allah juga mencerminkan keadaan manusia yang ideal dalam kitabNya yaitu dengan kriteria sekurang – kurangnya sebagai berikut : a.) Segala sesuatu harus dikerjakan dalam rangka untuk mengESAkan Allah SWT (QS Muhammad : 19)., b.) Menganggap bahwa semuanya adalah saudara dan memiliki kedudukan yang sama meskipun berbeda suku bangsa (QS Al-Hujurat : 13)., c.) Saling tolong – menolong dan berbuat baik sehingga akan tercipta masyarakat yang harmonis (QS Al-Ma’idah : 2)., d.) Berlomba – lomba dalam kebaikan (QS Al-Baqarah : 148)., e.) Toleransi dan bebas menjalankan ajaran agama masing – masing (QS Al-Kafirun : 1-6)., f.) Selalu istiqomah dalam pekerjaan kebaikan / teguh pendirian dan tidak melampaui batas.(QS Hud : 112)., g.) Adil dan selalu memperjuangkan kebenaran (QS An-Nisa’ : 58)., h.) Mengembangkan pola pikir dengan mempertimbangkan kebaikan dan keburukan tentang suatu hal tertentu / Ijtihad (QS Al-Baqarah : 219).
Jika manusia telah mampu untuk mengamalkan di atas tentulah sumber daya manusia dan sumber daya alam akan teroptimalkan. Pengayaan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu keharusan dalam Islam seperti yang telah disampaikan Rasulullah SAW bahwa menuntut ilmu adalah wajib dari lahir sampai ke liang lahat. Oleh karena itu mempelajari semua ilmu wajib baik ilmu agama maupun ilmu umum, karena ilmu akan bermanfaat di manapun manusia berada. Perencanaan sumber daya manusia di sektor pertanian dalam Islam adalah sumber daya yang dimanfaatkan untuk ibadah kepada Allah. Dengan adanya rasa menerima amanat dari Allah SWT maka kemampuan yang dimiliki akan ditingkatkan dan dilakukan dalam rangka menjalankan amanat yang diemban. Sifat yang tercermin bagi PETANI yang Islami adalah shiddiq, amanah, fathanah dan tabligh. Keempat dari sifat ini adalah merupakan tolok ukur yang nyata dalam mengukur keunggulan sumber daya PETANI yang Islami.
Semua sifat yang ideal tersebut tidak akan ada dengan sendirinya melainkan harus dengan usaha yang sungguh – sungguh dan kesabaran, seperti firman Allah SWT dalam QS Ar – Ra’d ayat 11 yang berbunyi “Sesungguhnya Allah tidak mengubah nasib suatu kaum tanpa mereka mengubah nasib yang ada pada diri mereka sendiri”. Kerja keras dan kerja cerdas adalah utama, dalam etos kerja tidak jauh berbeda umat Islam dengan umat lainnya, yang membedakan adalah ontology dan aksiologinya. Bahkan semangat kerja umat yang lain melebihi orang Islam, oleh karena itu iman Islam penting dijadikan acuannya. Pada intinya sumber daya PETANI Islam tetap mengacu pada pencapaian kesejahteraan yang diridhoi oleh Allah SWT, Tuhan semesta alam, bagaimanapun caranya.
PETANI DAN PERBANKAN ISLAM
Perkembangan perbankan syariah yang tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan minat masyarakat mengenai ekonomi syariah. Perkembangan yang menggembirakan ini disadari oleh banyak pihak bahwa kebutuhan kepada PETANI berbasis syariah adalah keniscayaan. Kebutuhan PETANI yang handal sebagai pondasi perkembangan ekonomi syariah dalam lembaga – lembaga pemerintahan, swasta, lembaga keuangan dan perbankan syariah merupakan tantangan sekaligus menjadi peluang. Sebagaimana dimaklumi melalui bebagai media dan informasi, Bank Indonesia memprediksi industri perbankan syariah membutuhkan tenaga kerja sekitar 50 ribu di tahun 2022. Semangat memasyarakatkan ekonomi syariah dan mensyariahkan ekonomi masyarakat yang pada gilirannya dipilih menjadi “Motto Perjuangan” masyarakat ekonomi syariah. Baik pada aspek kualitas sumber daya PETANI dan kualifikasi yang jelas lebih dituntut adanya keterpaduan antara pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan dengan komitmen moral dan integritas pribadi. Penekanan pada aspek moralitas yang dewasa ini diyakini sebagai faktor kunci sukses (Herman Kartajaya dan Syakir Sula, 2006) dalam pengelolaan bisnis, lembaga keuangan dan perbankan syariah, yaitu shiddiq, amanah, fathanah dan tabligh sama pentingnya dengan pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan.
Sistem nilai pada hakekatnya adalah sesuatu yang akan memberi makna dalam kehidupan manusia setiap peran yang dilakukan. Sistem itu terbangun dalam suatu rangkaian untuk menjalin sangat erat antara satu dengan lainnya. Sistem nilai ini mencakup pandangan dunia dan moral yang mempengaruhi, membimbing dan membantu manusia merealosasikan sasaran – sasaran kemanusiaan, yang berkeadilan dan berkesejahteraan. Sesuai dengan semangat yang terkandung dalam terminologi Ekonomi Islam yang terkandung dalam dua kata yaitu Al Iqtishad dan Al Islamy menyiratkan pengertian adanya sikap kehati-hatian, hemat, seimbang dan ekonomis sesuai dengan ajaran Islam. Al Iqtishad menurut bahasa artinya Al Qasd kata Rafiq Yunus Al Mishry dan dari kata itu terkandung makna Al Tawassut dan Al I’tidal (Yunus Al Mishry, 2005). Oleh karena itu banyak penghargaan banyak ditemukan dalam Al Qur’an terhadap sikap dan perilaku ekonomis yang dianggap watak dan karakter suatu masyarakat yang disebut Umat Muqtashidah (QS Al-Ma’idah : 66) yang bersifat tidak boros dan tidak kikir tetapi mengambil sikap netral (QS Al-A’raf : 31., QS Al-Isra’ : 29 dan QS Al-Furqan : 67). Setidaknya ada empat landasan filosofis ilmu ekonomi syariah yang merupakan paradigma yang membedakan dari ilmu ekonomi konvensional. Landasan filosofis tersebut adalah tauhid, keadilan, dan keseimbangan, kebebasan dan tanggung jawab. Dalam pandangan holistik, tauhid bukan hanya ajaran tentang kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa tetapi lebih jauh mencakup pengaturan tentang sikap manusia terhadap Tuhan dan terhadap manusia dan alam semesta.
Aspek emansipatoris dari ajaran tauhid berfungsi membangun kualitas individu sekaligus kualitas masyarakat yang keanggotaanya terdiri dari pribadi yang serupa (Nurcholis Majid, 1992). Tauhid bukan saja mengadung keESAan Allah (QS Al-Baqarah : 163, QS Al-Ikhlas : 14 ) tetapi juga tentang kesatuan penciptaan (QS Al-An’am : 102, QS Ar-Ra’d : 16, QS Fatir : 3, QS Az-Zumar : 62, QS Al-Mu’minun : 62, QS Al-Hasyr : 24), kesatuan kemanusiaan (QS Al-Baqarah : 213, QS Al-Ma’idah : 48), kesatuan tuntunan hidup (QS Ali ‘Imran : 85, QS An-Nisa’ : 125), kesatuan tujuan hidup baik sebagai hamba Allah (QS At-Taubah : 31, QS Az-Zariyat : 56) maupun Khalifah Allah (QS Al-Baqarah : 30, QS Al-An’am :165). Penjabaran tentang implikasi ekonomis dari tauhid ini merupakan fokus utama sebagai corak tersendiri dalam analisis ekonomi Islam. Sebagaimana diketahui dalam analisis ekonomi Islam unit operasional terkecil bukanlah semata – mata ekonomi, melainkan manusia sebagai agen langsung atau khalifatullah dalam menjalankan amanah.
KULTUR SYARIAH DALAM BUDAYA LUHUR PETANI INDONESIA
Kultur atau budaya syariah telah turun temurun di dalam konsep pertanian di Indonesia baik dari kalangan Muslim dan non Muslim sebagai bentuk akulturasi budaya. Di mana hubungan antara PETANI adalah hubungan GOTONG ROYONG yang bersifat kekeluargaan dan menjunjung tinggi nilai – nilai kemanusiaan.
PETANI menerapkan konsep bagi hasil antara PETANI dan buruh dari konsep sewa tanah, maro (bagi hasil), bawon (poro wolu, poro enem, poro lima), zakatan dan sodakohan. Sehingga tidak terjadi kesenjangan ekonomi antara PETANI dan buruh tani yang tidak atau belum terjadi pada usaha lain.
-. Penulis : Dumadi Tri Restiyanto, S.E., M.Si. – Ketua DPW PETANI Jawa Tengah dan Executive Vice President (EVP) / Wakil Direktur Eksekutif Unit Bisnis Strategis (UBS) petani.id Jawa Tengah.
-. Editor : Bidang Propaganda & Jaringan – Dewan Pimpinan Nasional PETANI.