Berita PetaniDIRGAHAYU KE 60, SAATNYA BENAHI TATA KELOLA BERINTEGRITAS DAN PELAYANAN ISTIMEWA TELEKOMUNIKASI...

DIRGAHAYU KE 60, SAATNYA BENAHI TATA KELOLA BERINTEGRITAS DAN PELAYANAN ISTIMEWA TELEKOMUNIKASI INDONESIA

petani.id – (#SDMPetaniUnggul – Artikel – Jakarta, 06/07/2025). Tanggal 2 Juli 2025 lalu Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (disingkat Komisi VI DPR RI) adalah salah satu dari tiga belas Komisi DPR RI dengan lingkup tugas di bidang Perdagangan, Kawasan Perdagangan dan Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan jajaran Direksi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom). Selain sebagai ajang perkenalan dengan Dewan Direksi yang baru terpilih pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Telkom tanggal 27 Mei 2025, agenda acara tersebut adalah Evaluasi Kinerja Perusahaan Semester I tahun 2025 dan pemaparan tentang Aksi Korporasi dan Roadmap  Pengembangan Perusahaan.

Pada triwulan I 2025, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 36,639 triliun. Turun dibandingkan posisi yang sama tahun lalu yang mencatat sebesar Rp 37,429 triliun. Jumlah laba  komprehensif periode berjalan tercatat Rp 7,812 triliun turun dibandingkan tahun lalu yang mencatat sebesar Rp 7,939 triliun. Laba bersih per saham dasar setara dengan Rp 58,65 per lembar, turun dibandingkan tahun lalu yang mencatat sebesar Rp 61,10 per lembar. Jumlah aset Telkom pada akhir kuartal I – 2025 sebesar Rp 299,546 triliun. Angkanya susut dibanding akhir 2024 yang sebesar Rp 299,675 triliun.

Direktur Utama Telkom Dian Siswarini memaparkan porsi pendapatan usaha terbesar dari bisnis data, internet dan IT sebesar 58,2%, turun dibanding triwulan I tahun lalu sebesar 60,2%. Porsi pendapatan IndiHome 18,2% naik dibanding tahun lalu yang sebesar 17,2%. Di tengah perkembangan bisnis telekomunikasi yang semakin marak antara lain karena disrupsi Over the Top (OTT) atau platform streaming yaitu layanan media yang ditawarkan langsung kepada penonton melalui internet, Telkomsel masih mendominasi market share. Pada layanan home broadband IndiHome menjadi market leader dengan porsi penguasaan pasar 58,3%. Namun untuk layanan seluler Telkomsel harus waspada dengan porsi penguasaan pasar saat ini hanya sebesar 50,7%. Aksi korporasi dari para kompetitornya yang melakukan merger yaitu XL dan Smart serta Indosat dan Hutchison mempengaruhi kekuatan Telkomsel di bisnis seluler.

Telkomsel mengalami penurunan pengguna aktif sebesar 578 ribu pelanggan serta rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) mengalami penurunan 3,6% dibandingkan kuartal sebelumnya. Sepanjang tiga bulan pertama tahun 2025, Telkom Group merealisasikan belanja modal (Capex) sebesar Rp 5 triliun, atau 13,5% dari total pendapatan perusahaan. Lebih dari 50% belanja modal tersebut dialokasikan untuk memperluas konektivitas digital, seperti pembangunan jaringan serat optik, menara telekomunikasi, satelit, dan kabel bawah laut.

Dian memaparkan memiliki visi menjadikan Telkom sebagai penggerak ekosistem digital yang berdaya saing global. Visi tersebut ditunjang tiga misi, yaitu melanjutkan transformasi menjadi perusahaan digital telco, membangun organisasi dengan tata kelola berstandar global yang lincah, kolaboratif, dan berorientasi pada hasil, serta meningkatkan budaya service excellence kepada seluruh stakeholder. Peningkatan customer experience seluruh layanan juga menjadi tantangan besar dengan banyaknya keluhan pelanggan. Seperti halnya yang disampaikan Anggota Komisi VI DPR RI Sadarestuwati tentang sisa kuota yang hangus atau yang tidak terpakai lagi oleh pengguna kartu prabayar maupun kartu Halo.

Penajaman tata kelola wajib dilaksanakan untuk menutup celah di seluruh proses dengan memperkuat integritas sebagai salah satu fokus perubahan budaya perusahaan. Telkom kini mempunyai fokus prioritas, di antaranya penguatan bisnis Telkomsel (fixed dan mobile), penguatan bisnis non – Telkomsel serta penyelarasan portofolio dan produk, peningkatan customer experience seluruh layanan, akselerasi manajemen Totex (Total Expenditure atau pendekatan pengeluaran total dalam berbagai konteks) untuk peningkatan efisiensi dan profitabilitas.

Strategi Five Bold Moves yang diluncurkan Telkom tahun 2023 yang bertujuan untuk membangun keunggulan kompetitif di tiga pilar bisnis digital Telkom, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital services harus dieksekusi dengan matang melalui tata kelola berintegritas dan bertujuan mengukuhkan posisi Telkom di industri telekomunikasi. Untuk pilar digital connectivity, Telkom telah merealisasikan melalui program FMC (Fixed Mobile Convergence) di tahun 2023 dengan menyatukan bisnis fixed broadband (IndiHome) dan mobile broadband untuk segmen ritel di Telkomsel serta pembentukan proyek bisnis InfraCo dan pendirian PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF). Untuk pilar bisnis digital platform melalui konsolidasi Data Center dan B2B Digital IT Service dan untuk pilar bisnis digital services melalui inisiatif DigiCo. Implementasi strategi Five Bold Moves harus dijalankan selaras dengan arahan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang meminta Telkom untuk beralih dari holding operasional (operational holding) menjadi holding strategis (strategic holding).

Penguatan bisnis non Telkomsel menjadi tantangan besar bagi Telkom mengingat banyak entitas anak perusahaan yang dimilikinya, yaitu sejumlah 13 entitas anak dengan kepemilikan langsung dan 31 entitas anak dengan kepemilikan tidak langsung. Telkom harus berani menutup entitas anak perusahaan yang tidak menguntungkan atau menggabungkannya dengan entitas anak perusahaan Telkom atau anak perusahaan BUMN lain yang memiliki bisnis sejenis. Entitas anak perusahaan yang memiliki kemiripan bisnis misal sesama pengelola infrastruktur telekomunikasi yaitu PT Telkom Akses (Telkom Akses), PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkom Infra), PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) dan TIF seharusnya digabung dalam satu entitas perusahaan InfraCo.

Ketua Komisi VI DPR RI Anggia Erma Rini menyampaikan transformasi Telkom tidak boleh sekadar pemanis. Di tengah era 5G, kecerdasan buatan (AI atau Artificial Intelligence), dan persaingan global yang sangat agresif, Telkom dituntut membangun model bisnis yang lebih progresif dan mampu bersaing dengan raksasa teknologi asing. Hal ini terasa ironis dengan kenyataan justru Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) yang nampak lebih agresif dengan menghadirkan AI Experience Center pertama di Indonesia di Solo Technopark, Kota Solo, Jawa Tengah bulan Agustus 2024 dan AI Experience Center di Jayapura bulan Mei 2025. Lintasarta yang merupakan anak perusahaan IOH berkomitmen melakukan pengembangan talenta hingga startup siap AI yang merupakan pondasi dari transformasi digital di masa mendatang. Lintasarta telah meluncurkan inisiatif gerakan AI Merdeka sebagai bagian dari upaya untuk mengakselerasi adopsi AI di Tanah Air dan program Laskar AI membuka ruang belajar dan pengembangan bagi mahasiswa, dosen, profesional muda, hingga startup dari seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat, Lintasarta didukung NVIDIA juga akan memulai program Semesta AI yang fokus dalam membantu startup lokal mengembangkan solusi berbasis AI menggunakan GPU Merdeka.

Anggia Erma Rini mengingatkan pentingnya transformasi perusahaan sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yang tidak hanya fokus pada keuntungan, namun juga pada pemerataan akses dan kedaulatan digital Indonesia. Isu-isu strategis seperti perlindungan data pribadi, integrasi layanan publik berbasis digital, dan pemerataan akses digital di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) dianggap sebagai bagian dari tanggung jawab nasional yang tidak bisa ditawar. Hal ini sudah pernah diulas pada tahun 2020 lalu dalam tulisan https://www.telusur.co.id/detail/membumikan-pancasila-di-sektor-telekomunikasi-menuju-indonesia-maju-dan-berdikari

Semoga Dewan Direksi Telkom yang baru dapat segera melakukan pembenahan tata kelola Telkom Group dan benar-benar menjadikan perusahaan telekomunikasi plat merah ini sebagai penggerak lokomotif transformasi digital di Indonesia, sehingga pemerataan hasil pembangunan di Indonesia bukan sekedar wacana. Dirgahayu Telkom yang ke 60 tahun, semoga semakin jaya dan semakin banyak menebar manfaat bagi semesta.

•> Penulis : Satrio Damardjati – Ketua Umum PETANI, Inisiator Petani Go Digital.

•> Editor : Bidang Propaganda dan Jaringan – Dewan Pimpinan Nasional PETANI.

spot_img

Menghadapi Tantangan Peternakan Susu Indonesia

www.petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Artikel - Kandangan - 31/03/2025)....

KOPERASI DESA MERAH PUTIH DAN SELISIH DALAM EKONOMI

www.petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Editorial - Jakarta, 20/03/2025). Pemerintahan...

Surat Keputusan Nomor: 017/CEO/SK/PETANI.ID/XII/2024

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Jakarta, 01/01/2025). Surat Keputusan Nomor:...

INFO LOWONGAN KERJA

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Info Lowongan Kerja - Jakarta,...

Terima Kasih Dewan Ketahanan Nasional, Selamat Bertugas dan Sukses Dewan Pertahanan Nasional

petani.id – ( #SDMPetaniUnggul – Editorial – Jakarta, 24/12/2024)....

PERTANIAN ZERO INPUT

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Liputan - Jakarta, 09/12/2024). Dalam...

Kolaborasi KemenUMKM, Petani Kabupaten Bogor Gelar Pelatihan Vokasi Pengembangan SDM Sektor Kuliner

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Bogor, 02/12/2024). Dewan Pimpinan Cabang...
spot_img
WhatsApp chat