petani.id – (Sleman, Kamis 27/12/2018). Sekolah Petani Muda Darllo’s (SPMD) sebagai badan otonom Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuka rintisan Kelas Budidaya dan Pengolahan Lidah Buaya langsung di basis produksi Petani bertempat di Aula Masjid Al Huda, Dusun Soka Tegal, Desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, DIY dengan narasumber Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Petani Kabupaten Kulonprogo Wiwit Suroto, turut dihadiri juga oleh Sekretaris DPW Petani DIY Asty Irwandiyah serta Pengurus dan anggota DPC Petani Kabupaten Sleman Supriyadi, Bambang dan Sri Astuti. Rintisan Kelas Budidaya dan Pengolahan Lidah Buaya ini dapat terlaksana atas inisiasi siswi SPMD-DPW Petani DIY Ibu Widyarsih yang juga anggota Petani DIY dan sebagai Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Soka Nata. Dimana dalam rintisan Kelas ini diikuti oleh Kelompok Petani dari 8 dusun di Desa Merdikorejo dengan peserta sekitar 100 orang, dengan tingkat kehadiran 100 persen.
![](https://petani.id/wp-content/uploads/2019/01/WhatsApp-Image-2019-01-09-at-12.46.41-1024x964.jpeg)
Setelah Kelas dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh para peserta Kelas, Ibu Widyarsih dalam sambutannya mengatakan, “Bahwa rintisan Kelas ini diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian para anggota Petani.” katanya dihadapan para peserta Kelas ini.
Pada pemaparan materi dalam Kelas, Ketua DPC Petani Kab. Kulonprogo Wiwit Suroto selaku narasumber menjelaskan, “Bagaimana cara budidaya perawatan dan cara pemanenan lidah buaya? Sebagai Petani, kita harus bisa menanam dengan baik, bisa mengolah dan bisa menjual, istilah yang sering kita dipakainya adalah ‘iso nandur, iso olah, iso adol’. Selain itu, aneka manfaat yang terdapat dalam lidah buaya. Lidah buaya dikenal dengan sebutan ‘miracle plant/tanaman ajaib’ kenapa? Karena manfaat yang dimilikinya, sehingga wajib dimiliki sebagai tanaman rumahan. Selain itu, dari tanaman Lidah Buaya ini juga dapat dibuat banyak aneka macam olahannya antara lain seperti, minuman setup, cendol, es krim, bahan kosmetik, teh, dan masih banyak lagi.” jelasnya Ketua DPC Petani Kab. Kulonprogo ini kepada para peserta Kelas.
![](https://petani.id/wp-content/uploads/2019/01/WhatsApp-Image-2019-01-09-at-12.46.40-1024x993.jpeg)
Disela-sela materi dalam Kelas, ada salah satu peserta yang enggan disebut namanya bertanya, “Apakah Petani (red: DPW Petani DIY, DPC-DPC Petani se-DIY) bisa memfasilitasi penjualan pelepah Lidah Buaya, seandainya dikemudian hari para peserta yang ikut Kelas ini membudidayakannya?” tanyanya. Lantas, Ketua DPC Petani Kulonprogo ini mengatakan, “Lidah Buaya ini masih mempunyai peluang besar dalam pasarannya, dan kami (DPW Petani DIY, DPC-DPC Petani se-DIY) melalui Warung Petani sebagai badan otonom dapat membantu pemasarannya.” katanya menjawab pertanyaan tersebut dan disambut senang para peserta Kelas.
Rintisan Kelas Budidaya dan Pengolahan Lidah Buaya di basis produksi Petani ini juga mempraktekan pembuatan setup lidah buaya. Para peserta Kelas sangat antusias, terlihat dari tanya jawab seputar cara yang baik dalam pengambilan daging lidah buaya hingga proses akhir yang terjadi di sela-sela pembuatan setup.
Sebelum penutupan, DPW Petani DIY juga mensosialisasikan badan otonom yang dimiliki oleh Petani (DPW Petani DIY, DPC-DPC Petani se-DIY), yakni: Warung Petani, SPMD dan Paham Petani. Selain itu, Petani melalui DPW Petani DIY sebagai salah satu lembaga pendamping desa dalam Program Inovasi Desa (PID), mendorong masyarakat khususnya para Petani agar mengajukan atau mengusulkan hal-hal yang ingin dilakukan dalam musyawarah dusun/desa sehingga dapat dianggarkan dalam APBDes, melalui Dana Desa yang dapat diserap dari dana Kementerian Desa dan PDT.
(Red : Biro Propaganda dan Jaringan-DPW Petani DIY)