petani.id – (Banggai, Minggu 2/12/2018). Dalam draf Revitalisasi Penyuluhan disebutkan bahwa penyuluhan pertanian adalah kegiatan pendidikan non formal bagi Petani dan keluarganya sebagai wujud jaminan pemerintah atas hak Petani untuk mendapatkan pendidikan.
Lebih lengkap lagi dijelaskan dalam Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (SP3K), bahwa pengertian penyuluhan adalah: proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dalam mengakses informasi informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam Negara Gotong Royong.
Desa Lontos Kecamatan Luwuk Timur Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan menerapkan salah satu programatik penyuluhan yang telah tersusun atau penyuluhan berdasarkan inventarisasi sendiri atas dasar kebutuhan pekerja Petani utama atau Petani pelaku usaha pada saat ini.
Sosialisasi dilaksanakan pada hari Minggu, 2 Desember 2018 bertempat di Kediaman Rumah Bapak Pendeta Batambo Desa Lontos Kecamatan Luwuk Utara Kabupaten Baggai Prov. Sulawesi tengah. Acara ini dihadiri oleh Aparatur Desa Lontos Kecamatan Luwuk Utara Kabupaten Baggai Prov. Sulawesi tengah, Kepala Sekolah Pemuda Pertanian Terpadu (SPPT) Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) Sulawesi Tenggara (Sulteng) dan jajaran Kelompok Petani.
Secara demografi Dusun Damak tidak lepas dari sektor penting pertanian. Pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat Petani kampung ini. Tingginya harga pupuk kimia buatan, kelangkaan pupuk, kurangnya perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) dan hilangnya falsafah gotong royong di sejumlah wilayah saat ini sangat meresahkan para Petani, tidak terkecuali Petani di Dusun Damak Desa Lontos Kecamatan Luwuk Utara .
Oleh karena itu Minggu (02/12/2018) aparatur Desa Lontos mengadakan penyuluhan programatik Kedaulatan Pangan Nasional Berbasis Kearifan Lokal Agribisnis Kerakyatan dan pendidikan Falsafah Gotong Royong sebagai pandangan hidup Petani baik secara Jamaah ataupun organisasi.
Materi dimulai sekitar pukul 14:00 WITA dengan pemateri yang diisi oleh Amiruddin, S.Pd. Kepala SPPT Petani Sulteng. Materi yang diberikan meliputi Pengolahan Lahan, Pengolahan Pasca Panen, dan Menentukan Tanaman Yang Baik untuk Tanah lokasi tersebut yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman, serta hasil pertanian yang halalan thoyyiban. Warga terlihat antusias dengan adanya penyuluhan tersebut. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang muncul dari warga, “Pascapanen adalah tahap penanganan hasil tanaman pertanian segera setelah pemanenan.
Penanganan pascapanen mencakup pengeringan, pendinginan pembersihan penyortiran, penyimpanan dan pengemasan.Karena hasil pertanian yang sudah terpisah dari tumbuhan akan mengalami perubahan secara fisik dan kimiawi dan cenderung menuju proses pembusukan.
Penanganan pascapanen menentukan kualitas hasil pertanian secara garis besar, juga menentukan akan dijadikan apa bahan hasil pertanian setelah melewati penanganan pascapanen, apakah akan dimakan segar atau dijadikan bahan makanan lainnya.
Penanganan pascapanen berbeda dengan pengolahan pangan karena tidak mengubah struktur fisik dan susunan kimiawi primer dari hasil pertanian secara signifikan.” jelasnya Amirudding dalam pemaparan materinya yang merupakan mantan aktivis PMII ini.
Kegiatan dilanjutkan dengan materi pembuatan pupuk kandang, kegiatan ini didampingi langsung oleh Ketua Program Hortikultura Sarifpah Sahiburia SPPT Petani Sulteng, warga pun antusias mengikuti materi dalam pembuatan pupuk tersebut.
“Kegiatan penyuluhan seperti ini harusnya diadakan sejak dulu dan rutin dilakukan Bu. Kegiatan ini sangat dibutuhkan warga sini yang kebanyakan Petani.
Saya atas nama warga mengucapkan terima kasih telah mengadakan kegiatan ini”, ucap Ketua Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) Desa Lontos, Lili Opriati.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Petani di Desa Lontos dan dapat terjalin hubungan baik antara warga dan Penyuluh SPPT Petani Sulteng .
Hal senada juga di ungkapkan oleh Awaluddin Djahidu, S.Pd. Kepala Desa Lontos Inti dari kegiatan ini adalah upaya meningkatkan kemampuan Petani untuk memanfaatkan Pasca Panen yang berlimpah di Kecamatan Luwuk Timur khususnya Desa Lontos ini, Seperti Kelapa, Jambu Mette,Coklat, Dedak, Feses (Kotoran Hewan) rumput-rumputan, dan tanaman gulma lainnya, untuk dijadikan pasca panen yang nilai jual tinggi dan pupuk organik (bokhasi).
“Diharapkan masyarakat Petani setelah mengikuti pelatihan ini mampu membuat pupuk organik (bokhasi) dan meningkatkan niali jual tinggi secara mandiri atau berkelompok sehingga mampu meningkatkan kesuburan tanah terutama pada jenis tanah yang banyak mengandung pasir, serta memperbaiki pertumbuhan tanaman dan mengurangi ketergantungan Petani terhadap pupuk anorganik dari pabrikan juga meningkatkan penghasilan dari hasil pasca panen”. jelasnya.
-. Redaksi: Departemen Propaganda.
-. Liputan/Laporan: Departemen Jaringan.
-. Editor: Bidang Propaganda dan Jaringan – Dewan Pimpinan Nasional Petani.
