petani.id – Sleman 13/10/2018. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diundang sebagai narasumber Kewirausahaan di Kelurahan Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, DIY.
Dalam kesempatan tersebut, DPW Petani DIY menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya. Bertindak sebagai narasumber motivator kewirausahaan adalah Sekretaris DPW Petani DIY, Asty Irwandiyah, S.E., dan narasumber di bidang pengolahan salak adalah Bendahara Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Petani Kabupaten Sleman, Eka Winarna.
Peserta berasal dari kalangan kaum muda Karang Taruna Desa Purwobinangun, yang dihadiri 200 peserta ini merupakan potensi yang sangat besar dalam mensosialisasikan programatik Petani misi ‘Gerakan Nasional Kaum Muda Bertani dan Bangga Jadi Petani’ sebagai generasi penerus Petani di era digital.
Dalam sambutan pada pembukaan acara, Kepala Desa Purwobinangun mengatakan, “Acara ini dibuat untuk memberikan wawasan berwirausaha kepada generasi muda di Desa Purwobinangun, yang pendanaannya berasal dari dana desa, sehingga diharapkan kaum muda dapat membuka lapangan kerja sendiri dengan berwirausaha.” katanya.
Hal ini merupakan permulaan yang baik, karena kepala desa telah memiliki keberpihakan kepada kaum muda dan memiliki visi mengembangkan benih-benih wirausaha di wilayahnya.
Selanjutnya dalam kesempatan tersebut, Asty mengatakan, “Motivasi usaha diperlukan para kaum muda agar tidak terbelenggu bahwa ukuran kesuksesan adalah menjadi pegawai dan meninggalkan desanya tetapi didorong untuk menciptakan lapangan kerja sendiri.
Usaha dapat dimulai dari hal-hal yang kita senangi/hobby, mulai dari apa yang ada di sekitar kita seperti bercocok tanam, beternak unggas, sapi, kambing, berbudidaya perikanan dan lainnya sesuai dengan kesenangan dan potensi lingkungan kita, sedangkan untuk pemasaran saat ini dapat dilakukan dengan memalui jejaring media sosial yang semakin mempersempit jarak antara produsen dengan konsumen.
Untuk memulai usaha diperlukan mental yang kuat, mental juara, agar tidak mudah terpengaruh lingkungan yang kurang mendukung. Di setiap usaha pasti akan menemui kendala, namun yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi kendala tersebut.
Kendala akan menjadi kekuatan dan potensi yang besar, karena di setiap masalah yang dihadapi adalah peluang baru bagi seorang wirausahawan dan itu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi si pelaku usaha. Itulah kenapa misi programatik Petani adalah Gerakan Nasional Kaum Muda Bertani dan Bangga Jadi Petani.,” kata Asty.
Dalam kesempatan terakhir, Eka Winarna menerangkan, “Pengolahan salak dipilih karena di Desa Purwobinangun dan sekitarnya, memiliki produksi salak yang melimpah. Salak akan memiliki nilai jual lebih tinggi apabila dijadikan aneka olahan salak seperti minuman maupun cemilan. Pada awalnya, hanya coba-coba saja, tapi ternyata saat ini, produknya disambut baik oleh pasar, dan kewalahan memenuhi permintaan. Peluang pasar masih sangat terbuka, dan salak sebagai bahan dasar produksi melimpah.”
Dari pemaparan para narasumber tersebut diatas, dapat ditarik benang merah bagi programatik Petani ‘Gerakan Nasional Kaum Muda Bertani dan Bangga Jadi Petani’ untuk menggarap Desa Purwobinangun sebagai subyek Program Inovasi Desa (PID), karena DPW Petani DIY telah diberi kepercayaan dan diminta sebagai pendamping oleh Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Tim P2KTD Kab. Sleman, untuk melakukan sosialisasi programnya di bidang pemberdayaan sumber daya manusia.
(Red : Biro Propaganda dan Jaringan-DPW Petani DIY)