petani.id – (#SDMPetaniUnggul – Kabupaten Bogor, 03/09/2019). Menurut data tahun 2018 lalu, di Kabupaten Bogor terdapat 25 desa dari sekitar 15 kecamatan tergolong desa rawan pangan. Hal ini mengundang keprihatinan banyak pihak. Apalagi Bogor (red: Kabupaten dan Kota) dikenal dengan banyaknya instansi dan atau lembaga pertanian yang ada di daerah ini. Menanggapi hal ini, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) Kabupaten Bogor berharap ada tindakan kerja nyata dari pemerintah setempat, maka DPC Petani Kabupaten Bogor bersinergi dengan Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) mengadakan pelatihan pertanian organik dan aquaponik di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Mereka (red: akademisi dan dosen PNJ) datang mengusung tema ‘Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Melalui Budidaya Aquaponik’ dimana hal ini sejalan dengan program Tri Dharma Pendidikan yang salah satunya pengabdian kepada masyarakat dan itu juga sejalan dengan visi, misi serta program Petani Kabupaten Bogor. Diharapkan sinergisitas kegiatan ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan sehat berupa protein hewani dari ikan lele dan sayuran yang ditanam secara aquaponik terintegrasi dengan kolam lele. Secara ekonomis masyarakat bisa menaikkan taraf hidup bukan hanya dari penjualan ikan lele tetapi juga dari sayuran yang dihasilkan.” kata Ketua DPC Petani Kab. Bogor Susi Djalal yang juga menjadi salah satu pemateri pelatihan di Pusat Pelatihan Petani DPC Petani Kab. Bogor di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kab. Bogor, Jawa Barat (Selasa, 03/09/2019).
Sementara itu Ketua Program Studi D3 Akuntansi PNJ Ridwan Zulpi Agha SE., M. Ak, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mendukung program desa agrowisata di Desa Cijayanti, sebagai desa percontohan budidaya lele dan sayuran aquaponik, agar bisa menarik wisatawan berkunjung ke daerah ini dan tercapainya masyarakat sejahtera.
“Ini adalah program lanjutan tahun sebelumnya, dimana PNJ pernah memberikan bantuan kepada masyarakat berupa kolam dan bibit lele, kini ditambahi dengan inovasi baru, sehingga air kolam lele bisa dimanfaatkan untuk bertani sayuran. Dengan demikian akan ada peningkatan ekonomi maupun ketersediaan pangan sehat, melalui budidaya lele dan sayuran sistem aquaponik. Diharapkan program ini akan berkelanjutan dan memberikan inovasi – inovasi terbaru di masyarakat.” jelas Ketua Pengabdian Masyarakat D3 Akuntansi PNJ Hayati Fatimah SE., Ak., M. Ak., ini menambahkannya.
Pelatihan pertanian organik dan aquaponik yang bertempat di Pusat Pelatihan Petani DPC Petani Kab. Bogor (Selasa, 03/09/2019) ini diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat dari kabupaten dan kota Bogor juga turut hadir Ketua Forum Kewirausahaan Sosial Regional IV Jawa Barat Hidayat W Thambri. Pemateri pelatihan pertanian organik dan aquaponik ini Ketua DPC Petani Kabupaten Bogor Susi Djalal bersama Pakar tanaman organik dan Aquaponik yang juga seorang trainer dan Petani sayuran organik yang bersertifikat Henry Soetrisno.
-. Liputan / Laporan: Bidang Propaganda & Jaringan – DPC Petani Kabupaten Bogor.
-. Redaksi: Departemen Propaganda.
-. Editor: Bidang Propaganda & Jaringan – Dewan Pimpinan Nasional Petani.