petani.id – Sleman (Senin/26/11/2018). Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) Kabupaten Sleman mewujudkan programatik ‘Petani Dalam Negara Gotong Royong’ dimulai dari hal kecil dengan semangat bergotong royong menanam cabe jenis shypoon di lahan Sempu, Desa Pakem Binangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.
Lahan ini merupakan lahan milik Bapak Sudiyono anggota DPC Petani Kab. Sleman, dengan luas kurang lebih 1000 m2. Beliau merelakan tanahnya untuk menjadi tempat percontohan dan ujicoba penanaman cabe di Kabupaten Sleman agar dapat menjadi tempat belajar dan Sekolah Lapang Petani khusus bagi masyarakat Petani disekitarnya dan Petani se-Kabupaten Sleman pada umumnya.
Semangat gotong royong diwujudkan secara nyata dalam budidaya cabe ini, mulai dari pendanaan/permodalan, pengolahan lahan, sampai dengan penanaman pohon cabe, selanjutnya penutupan media tanam dengan menggunakan mulsa, sampai pada akhirnya penanaman cabe, semuanya dilakukan bersama-sama para seluruh Pengurus dan Anggota Petani.
Sekitar 2 minggu yang lalu telah dilakukan praktek olah lahan 3 langkah ala Om Joe, panggilan akrab Farmer Joemadiyanto selaku Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Petani Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di lahan ini.
Di sela-sela istirahat makan siang, pengurus dan anggota Petani menyempatkan berdialog dan diskusi yang menarik tentang polemik politik pangan di tingkat nasional, khususnya mengenai harga sembako dan harga hasil pertanian. Kawan-kawan Petani menyimpulkan bahwa sebenarnya, pihak-pihak yang menginginkan harga sembako dan hasil pertanian yang murah, sejatinya tidak menghargai jerih payah Petani.
“Mereka tidak pernah ke sawah, bagaimana kita (red: Petani) mengelola sawah/lahan, berapa biaya produksi yang kita keluarkan, berapa harga ketika panen….mereka tak pernah tahu, yang mereka inginkan hanya harga yang murah saja. Seharusnya, mereka terjun ke sawah, baru tahu bagaimana perjuangan Petani sebenarnya,” celetuk Mbak Tuti anggota Petani.
Sebenarnya, harga dapat ditekan tanpa merugikan Petani dengan Warung Petani yang idealnya berada di dekat konsumen. Konsep ini merupakan rancangan untuk menyederhanakan rantai distribusi yang sangat panjang.
Hal ini, memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan, perlu kerjasama banyak stakeholder, sebagai salah satu bentuk GOTONG ROYONG dalam rangka menyejahterakan Petani.
(Red : Bidang Propaganda dan Jaringan-DPC Petani Kab. Sleman)