Berita petani.id Jawa TengahSekedar Curhat Kaum Muda Bertani Dan Bangga Jadi Petani Tentang Infrastruktur, Demplot,...

Sekedar Curhat Kaum Muda Bertani Dan Bangga Jadi Petani Tentang Infrastruktur, Demplot, Pemasaran dan Permodalan Petani

petani.id – (Curhat Sahabat Petani | Klaten, 01/07/2019). Selain persoalan yang saya sampaikan sebelumnya tentang infrastruktur pertanian agar difokuskan secara merata ke seluruh daerah nusantara, kontrol pangan kangan dibiarkan mafia pangan merajalela juga perlu kerjasam disetiap jajaran instansi dan kementerian terkait suapaya Undang-undang sebagaimana dibuat agar patronnya jelas akan tetapi tanpa kerjasama yang baik dari semua kementerian dan instansi terkait Undang-undang hanya sebatas coretan.

Sebagai contoh jika ada masalah dibidang pertanian kaitannya dengan infrastruktur maka perlu disandingkan dengan yang bertanggung jawab dibidangnya, maka disini perlu kolaborasi bersama bukan kompetisi.

Persoalan yang saya sampaikan di atas tersebut sebagai aspirasi pertanian pada umumnya, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan dalam ‘Curhat Sahabat Petani’ di petani.id sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri, nama saya adalah Iwan Surya Saputra beralamat di Dusun Ketonggo, Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Pendidikan terakhir FKIP Matematika lulusan tahun 2015, pekerjaan adalah Petani, dan usaha yang sedang berjalan adalah bercocok tanam serta jual beli benih padi siap tanam.

Saya pribadi ingin berbagi pengalaman dalam hal pertanian. Tepat bulan Juni 2018 saya mulai terjun di dunia pertanian membantu orang tua menjalankan usaha jual benih padi siap tanam yang sudah dikelola kurang lebih 5 tahun.

Awal terjun ke dunia pertanian, saya melihat di daerah saya banyak lahan yang tidak terurus alias lahan tidur beberapa dekade karena tidak ada yang mau menggarap juga karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM). Kemudian saya meminta kepada pemilik lahan untuk saya kerjakan sekitar 3 1/3 patok sawah yang sampai saat ini berjalan hampir 1 tahun. Biaya awal saya mengajukan pinjaman dana ke bank sekitar 15 juta.

Selama ini hal yang saya kerjakan dengan membuat bedengan yang hancur karena tidak terurus bahkan harus membersihkan sampah-sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan dimana laham tidak terurus tersebut memberikan kesempatan masyarakat sekitar menjadi tempat pembuangan sampah. Setelah saya kerjakan sampai saat ini sudah 2 kali panen dan hasil masih belum maksimal karena dikerjakan sendiri dengan tenaga terbagi-bagi. Panenan pertama mendapat harga bagus namun panenan kedua dipanen sendiri karena harga anjlok dan kondisi alam karena keasaman pertumbuhan padi jadi terganggu, dan dimusim penghujan banyak padi yang gabok karena angin yang membuat penyerbukan terganggu.

Dalam satu petak sawah selain padi saya tanami cabai disetiap bedengan hasil juga dijual karena harga cabai masih bagus. Pada periode tanam kedua saya diberi lahan tambahan 1 3/4 patok untuk dikerjakan milik mertua 1 patok dan kakek 3/4 patok dengan sistem maro atau hasil dibagi dua. Total sawah yang saya kerjakan saat ini 5 patok atau 1,25 hektar. Lahan 5 patok berada di tempat yang berbeda-beda dengan saya tanami padi, cabai dan serai. Untuk serai hanya digunakan untuk ikat benih siap tanam dari orderan Petani lain, untuk pemanfaatan lain tidak tahu harus jual serai kemana?

Dari sedikit tukar pengalaman tersebut saya mencoba mengembangkan beberapa lahan namun kendala di dana. Saya ingin mencoba membuat percontohan bagi Petani lain bagaimana dengan 1 patok lahan dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. Melihat banyak Petani di daerah saya hanya memanfaatkan lahan untuk tanam padi dan saya ingin mencoba membuat inovasi berdasarkan apa yang saya ketahui dengan sistem hidroponik.

Untuk lahan 1 patok dapat digunakan untuk menanam padi, palawija, perikanan serta peternakan. Hal ini perlu dibangun beberapa hal seperti:
1. Irigasi: setiap bedengan dibuat kuat dan permanen dengan dibuat talut berkeliling.
2. Peralatan: keliling bedengan dibuat pagar pelindung, untuk lahan padi diberikan pipa untuk tanam, dibawah dibuat kolam ikan.
3. Lahan: lahan yang digunakan 1 patok dapat dibagi-bagi untuk padi, ikan, palawija dan ternak dimana kotoran dapat dimanfaatkan untuk pupuk.

Saya merasa bahwa diperlukan percontohan / demplot bagi setiap daerah dalam pengembangan dunia pertanian, saya ingin menjadi salah satu pionir percontohan di daerah saya namum masih kesulitan dalam pengadaannya dimana karena dana belum mencukupi. Yang ingin saya tanyakan kepada para Sahabat Petani adalah apakah ada, bagaimana caranya dan harus kemana untuk mendapatkan permodalan pengembangan usaha tani yang saya sampaikan tersebut? Demikian ‘Curhat Sahabat Petani’ dari saya dan mohon maaf jika ada kekurangan juga sebagai tambahan pertimbangan.

-. Kiriman: Iwan Surya Saputra, SPd. – Sahabat Petani Kab. Klaten.

-. Editor: Bidang Propaganda dan Jaringan

– . Dewan Pimpiann Nasional Petani

spot_img

Surat Keputusan Nomor: 017/CEO/SK/PETANI.ID/XII/2024

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Jakarta, 01/01/2025). Surat Keputusan Nomor:...

INFO LOWONGAN KERJA

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Info Lowongan Kerja - Jakarta,...

Terima Kasih Dewan Ketahanan Nasional, Selamat Bertugas dan Sukses Dewan Pertahanan Nasional

petani.id – ( #SDMPetaniUnggul – Editorial – Jakarta, 24/12/2024)....

PERTANIAN ZERO INPUT

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Liputan - Jakarta, 09/12/2024). Dalam...

Kolaborasi KemenUMKM, Petani Kabupaten Bogor Gelar Pelatihan Vokasi Pengembangan SDM Sektor Kuliner

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Bogor, 02/12/2024). Dewan Pimpinan Cabang...

Kawal Makan Bergizi Gratis, PETANI: Ingat Pencanangan Misi Gerakan Nasional Konsumsi Pangan Sehat!

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Liputan - Jakarta, 15/10/2024). Dewan...

Impor 1 Juta Ekor Sapi? PETANI: Ingat Manifesto Kampanye Nasional GERAKAN SUSU UNTUK ANAK INDONESIA SEHAT DAN CERDAS!

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Liputan - Jakarta, 12/10/2024). Dewan...
spot_img
WhatsApp chat