petani.id – (#SDMPetaniUnggul – Artikel – 06/10/2020). Antisipasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada tempat ibadah dan sekolah. Sedangkan perkantoran dan pasar tetap berjalan seperti sebelum pandemi virus corona menyebar. Penutupan pasar terutama pasar rakyat sangat sulit karena bersentuhan langsung dengan perputaran ekonimi rakyat yang menyumbang besar bagi perputaran ekonomi negara. Sehingga lebih banyak klaster penyebaran virus corona ada di pasar dan pertokoan baik pasar rakyat maupun pasar swalayan. Karena pencegahan kegiatan sulit di lakukan di pusat perputaran ekonomi ini.
Pemahaman tentang pemasaran berbasis daring atau digital belum merambah kalangan pendidikan menengah ke bawah terutama konsumen pasar rakyat. Sedangkan tingkat kedisiplinan protokol kesehatan cukup rendah. Keberadaan Warung Petani daring yang dilakukan oleh Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) belum maksimal karena belum terealisasinya Sistem Informasi Warung Petani (SIWAPE) berbasis Aplikasi. Hal ini mengingat sumber daya modal dan sumber saya manusis yang mendukung. Namun proses transaksi melalui media sosial yang ada telah membentuk klaster Warung Petani (WAPE) dengan dilakukannya transaksi antar Petani dengan media Sosial yang ada seperti WhatsApps, Facebook dan FB Masanger. Hal ini sudah melegakan karena transaksi dengan media grup melalu grup grup Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Petani, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Petani dan Warung Petani sudah terjadi, meski belum terdata dan terorganisasi. Sebagian sudah menggunakan metode transaksi akun jasa keuangan daring seperti Link Aja dan Shopee. Namun belum menjadi sebuah kebiasaan (habit personal) dengan menggunakan metode pembayaran COD. Masih berdasarkan kepercayaan antar personal melalu media pengiriman Jasa Pengiriman. Pengembangan Warung Petani Daring (Digital) berbasis aplikasi memang membutuhkan modal dan sumber daya manusia dari anggota dan pengurus Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani), meskipun telah berhasil diluncurkannya situs resmi organisasi www.petani.id dan aplikasi Warung Petani ini butuh digarap lebih serius oleh seluruh jajaran pengurus dan partisipasi anggota serta masyarakat Petani.
Warung adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual dalam hal ini pedagang dan konsumen yang menjual kebutuhan Petani dan atau produk hasil pertanian. Warung Petani digital / berbasis daring adalah Warung Petani yang menggunakan media daring. Aplikasi Warung Petani adalah Warung Petani yang berbasis aplikasi seperti ojek daring misalnya. Penggunaan Aplikasi Daring dibutuhkan setelah fase dari transaksi online dengan menggunakan media daring lain dalam hal ini media sosial berupa WhatsApps, Facebook dan FB Masanger. Dengan menggunakan aplikasi Warung Petani yang khusus menjual kebutuhan Petani dan konsumen jasa pengguna produk pertanian. Seperti halnya taksi daring dan ojek daring. Dalam hal ini Warung Petani membuka kesempatan bagi mereka yang menawarkan produk pertanian melalu Aplikasi Warung Petani dengan menawarkan barang dalam kluster aplikasi penawaran. Klaster tersebut terbagi dalam beberapa klaster dasar seperti:
1. Klaster Sarana Produksi Pertanian: nutrisi dan obat pertanian.
2. Klaster pertanian dan pemasaran hasil pertanian, itupun masih terbagi dalam klaster: a.) Produksi ikan laut dan darat., b.) Produksi tanaman pangan dan biji – bijian., c.) Produksi buah, sayuran dan hortikultura., d.) Bunga dan tanaman hias., e.) Daging dan hewan ternak., f.) Pembibitan., g.) Tanaman obat – obatan., h.) Madu, kopi, teh dan rempah – rempah., itupun terbagi dalam kluster grosir atau eceran.
3. Klaster kuliner dan produk / makanan olahan Petani.
4. Klaster Kemitraan.
5. Klaster Tenaga Kerja Sektor Pertanian.
Dalam hal ini perlu perencanaan aplikasi yang matang karena aplikasi Petani harus juga menjalin kerjasama dengan Lembaga Keuangan berbasis aplikasi atau perbankan. Selain itu aplikasi Warung Petani juga harus membangun jaringan dengan jasa pengiriman dan atau jasa lain berbasis daring seperti jasa ojek, jasa taksi atau jasa gerobak angkut berbasis daring. Penggunaaan aplikasi Warung Petani ini dibutuhkan mengingat proses jual beli hasil pertanian sudah menjadi kebutuhan mendesak sehingga butuh menjadi pemikiran. Karena program ini sangat membantu pemerintah dalam hal mempercepat pemulihan dan pemutusan rantai penyebaran pandemi virus corona, disamping rantai distribusi produksi pertanian dari Petani ke konsumen untuk menjaga stabilitas harga, distribusi pendapatan yang merata dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Mau tidak mau dan atau suka tidak suka saat Petani harus meningkatkan kualitas pemasaran dengan menggunakan aplikasi Warung Petani. Kebutuhan informasi pasar dapat diketahui dengan diperolehnya keseimbangan pasar yang ada sesuai mekanisme pasar. Percepatan realisasi aplikasi Warung Petani sangat dibutuhkan saat ini mengingat dampak pandemi virus corona adalah tingginya tingkat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Karena PHK para tenaga kerja harus lebih cepat menerapkan hasil pembinaan program pra kerja dengan terjun ke dunia pertanian dan perdagangan produk pertanian. Sehingga Kartu Pra Kerja lebih efektif dalam realisasi pasca pra kerja. Sedangkan UMKM terutama warung makan, restauran, pedagang kaki lima, pedagang asongan dan pedagang keliling dapat melakukan kerja maksimal dan konsetrasi dengan aplikasi khusus pertanian yaitu aplikasi Warung Petani.
• Penulis: Dumadi Tri Restiyanto, SE, Msi – Ketua DPW Petani Jawa Tengah.
• Laporan: Departemen Propaganda – DPW Petani Jawa Tengah.
• Editor: Bidang Propaganda & Jaringan – Dewan Pimpinan Nasional Petani.