petani.id – (Artikel, Sabtu, 02/02/2019). Menarik mencermati kiprah para sahabat-sahabat Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) yang kini semakin kekinian dengan langkah-langkah digitalisasinya. Dimulai dari penandatanganan kerja sama Program Petani Go Digital antara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Petani Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Telkom di lingkup DIY. Kemudian dilanjutkan dengan area Provinsi Jawa Tengah, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Sumatra dan Kawasan Timur Indonesia (Sulawesi, Maluku dan Papua). Kerja sama meliputi pemasaran produk-produk Telkom seperti IndiHome dan wifi.id, program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) serta program Community Development Center (CDC).
Langkah digital Petani selanjutnya adalah membuat web site petani.id. Web site ini memiliki tampilan menarik dan menyajikan informasi seputar aktivitas Petani, Peternak dan Nelayan di seantero nusantara dalam format berita, foto dan video. Selain itu web site petani.id juga memuat aturan-aturan internal dan hal-hal lain yang perlu diketahui para pengurus dan anggotanya.
Sebagai yang menginisiasi kerja sama Petani dan Telkom kami mencoba mengkritisi implementasi program Petani Go Digital agar memiliki dampak positif yang lebih masif bagi kedua belah pihak.
Kerja sama pemasaran produk-produk Telkom bisa dikemas dalam bentuk yang lebih kustomisasi sesuai dengan karakteristik anggota Petani. Biasanya para mitra Telkom memasarkan produk secara langsung ke calon pelanggan di area yang sudah siap jual, atau juga melalui digital marketing via media sosial. Petani bisa mengoptimalkan anggota Petani mudanya jika ingin menempuh cara pemasaran yang umum tersebut. Langkah lain yang bisa ditempuh adalah mengkondisikan beberapa kawasan sebagai kawasan agridigital terpadu.
Program pemasaran produk-produk Telkom, PKBL dan CDC dapat diintegrasikan dalam kawasan tersebut. Bentuk kawasan bisa berupa kawasan hunian maupun kawasan komersial yang berbasis agribisnis. Langkah yang dilakukan DPW Petani DIY dengan program Agroekologi Wisata Edukasi Terpadu (AWET) bisa menjadi contoh program yang perlu didukung lebih intensif oleh pihak-pihak terkait seperti Telkom dan Pemerintah Daerah setempat.
Pengembangan program Petani Go Digital selanjutnya bisa diperluas untuk pemanfaatan ‘Information and Communication Technology’ (ICT) bagi para pengurus dan anggota Petani. Misal pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan kualitas panen Petani atau hasil ternak, pemanfaatan teknologi finansial untuk pendanaan bersama (‘crowd funding’) pengurus dan anggota Petani maupun untuk transaksi, serta pemanfaatan layanan e-commerce untuk pemasaran produk-produk hasil olahan pengurus dan anggota Petani.
Mengingat profesi Petani adalah profesi mayoritas bagi masyarakat Indonesia di kawasan urban dan pedesaan, program-program digitalisasi tersebut di atas perlu diimplementasikan untuk meningkatkan taraf hidup mereka, yang pada akhirnya diharapkan bisa mewujudkan KEDAULATAN PANGAN di negeri yang seharusnya gemah ripah loh jinawi ini.
^)oleh: @ernawi penulis adalah Inisiator Petani Go Digital dan bekerja di Telkom.