petani.id – (#SDMPetaniUnggul, Semarang, 30/06/2023). Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (DPW PETANI) Jawa Tengah Dumadi Tri Restiyanto, M.Si., melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Semarang dalam rangka untuk berbagi ilmu PETANI Agropolitan dan berdialog secara langsung dengan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PETANI Kabupaten Semarang Ngadiyono beserta jajaran pengurus DPC PETANI Kab. Semarang dan Kelompok PETANI Ikrar Bakti – Kabupaten Semarang (Bawen, 28/06/2023).
“Lahan pertanian yang semakin sempit membuat banyak hambatan hasil produksi pertanian di Kabupaten Semarang akibat luas lahan pertanian semakin terdesak oleh industrialisasi yang makin marak dan berkembang di wilayah Kabupaten Semarang terutama wilayah Bergas, Bawen dan Karang Jati, selain itu juga banyak hama mengganggu tanaman terutama tikus.” kata Ketua DPC PETANI Kab. Semarang Ngadiyono kepada Ketua DPW PETANI Jateng Dumadi Tri Restiyanto saat berdiskusi.
Ketua DPC PETANI Kab. Semarang Ngadiyono juga menambahkan bahwa di sisi lain sebetulnya banyak potensi limbah terutama limbah rumah makan atau restoran dan kuliner yang banyak bermanfaat untuk pakan ternak terutama pakan ternak untuk sapi, unggas dan ikan. Sehingga Kelompok PETANI Ikrar Bakti dapat memproduksi pakan ternak. Namun masih banyak mengalami kendala pemasaran dan permodalan disamping alat produksi yang terbatas seperti armada pengiriman dan pengangkutan.
Ketua DPW PETANI Jateng Dumadi Tri Restiyanto memperoleh 5 
kesimpulan hasil dari berbagi ilmu PETANI Agropolitan dan berdialog dengan DPC PETANI Kab. Semarang dan Kelompok PETANI Ikrar Bakti dalam bentuk pernyataan sikap PETANI Kab. Semarang, yaitu : 1.) Perlu peran pemerintah baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten yang memberikan prioritas kebijakan pada PETANI agropolitan dengan beberapa bantuan fasilifas berupa akses pasar, akses permodalan dan peningkatan sumber daya., 2.) Pemerintah baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten harus mendorong pertanian terpadu dengan demplot dan pengembangan usaha kelompok PETANI dari hulu ke hilir, misal : pengolahan pakan ikan dan pakan ternak untuk mengembangkan budidaya ikan serta mengembangkan pertanian aquaponik hingga pertanian bersinergi dengan industri Kabupaten Semarang yang memiliki potensi menjadi industri dan pertanian berbasis Zero Waste., 3.) Pemerintah baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten makin mendorong budidaya rakyat terutama PETANI Kabupaten Semarang berupa peternakan sosial magot dalam industri pengolahan bubuk kering magot yang merupakan perindustrian rakyat., 4.) Pemerintah baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten diharapkan paling tidak mengusahakan 20 persen Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (APBD) untuk mengembangkan pemberdayaan PETANI., 5.) Menjaga iklim lingkungan industri yang tetap terjaganya keseimbangan dan kesinambungan alam. Tidak mudah untuk tetap mempertahankan budidaya pertanian di tengah industrialisasi yang tumbuh pesat di Kabupaten Semarang. Karena PETANI mengalami eksternalitas yang mendesak begitu cepat dan kuat dihadapi PETANI jika pemerintah baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten tidak mengambil sikap yang memihak PETANI dan lingkungan sekitar industri seperti yang dihadapi oleh Kelompok PETANI Ikrar Bakti Kab. Semarang.
•> Liputan / Laporan : Biro Propaganda & Jaringan – DPW PETANI Jawa Tengah.
•> Redaksi : Departemen Propaganda – Dewan Pimpinan Nasional PETANI.
•> Editor : Bidang Propaganda & Jaringan – Dewan Pimpinan Nasional PETANI.
