petani.id – (#SDMPetaniUnggul – Jakarta, 06/12/2021). Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) pada tanggal 13 November 2018 ( red: https://petani.id/gerakan-nasional-konsumsi-pangan-sehat-saatnya-petani-bangun-industrialisasi-pangan-sehat-berbasis-ekologi-dan-lingkungan-sehat-dalam-negara-gotong-royong/ ) dimana jauh sebelum masa pandemi virus corona mengeluarkan manifesto “Gerakan Nasional Konsumsi Pangan Sehat, Saatnya PETANI Bangun Industrialisasi Pangan Sehat Berbasis Ekologi dan Lingkungan Sehat Dalam Negara Gotong Royong” bahwa kesehatan merupakan suatu kebutuhan primer setelah sandang, pangan dan papan. Kebutuhan kesehatan menjadi lebih penting dan utama setelah kemakmuran dan kesejahteraan makin merata. Seperti halnya pendidikan, kesehatan pun menjadi prioritas hidup manusia yang makin penting, bukan hanya, kelas menengah ke atas namun kelas menengah ke bawah juga menjadi penting. Tindakan kuratif dengan pengobatan berbasis rumah sakit dan maraknya kebutuhan asuransi kesehatan, telah menjadikan pentingnya tindakan preventif kesehatan untuk rakyat. Disamping perkembangan pengobatan alternatif dan kedokteran timur, pentingnya perang pangan sehat yang berbasis ekologi meningkatkan kesadaran rakyat tentang pentingnya kebutuhan pangan dari hasil pertanian yang rendah kadar kimia dan toksin. Kesadaran ini perlu terus ditingkatkan dengan meningkatnya usaha – usaha pertanian organik dan sehat berbasis ekologi serta lingkungan sehat untuk kebutuhan gizi rakyat. Revolusi ultra hijau organik terus ditingkatkan. Mengingat bahwa beban biaya pengobatan makin tinggi dan pengobatan herbal makin dibutuhkan kembali sebagai kesadaran rakyat.
“Dalam waktu dekat sekitar tanggal 7 dan 8 Desember 2021 ini, Jepang akan mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pertumbuhan Nutrisi Tokyo (Tokyo Nutrition for Growth) atau KTT N4G 2021merupakan konferensi internasional yang mempercepat upaya global untuk meningkatkan gizi. Pada KTT N4G Tokyo berbagai pemangku kepentingan yang berpartisipasi, seperti pemerintah, organisasi internasional, bisnis, masyarakat sipil, dan akademisi akan berpartisipasi dan membahas arahan komunitas internasional untuk meningkatkan gizi, dengan fokus pada lima bidang tematik, yakni kesehatan, makanan, ketahanan, akuntabilitas dan pembiayaan. Karena kondisi internasional yang terjadi saat ini adalah hampir seluruh negara di dunia baik itu negara – negara maju, negara – negara terbatas sumber daya maupun negara – negara berkembang sudah menghadapi eskalasi beban ganda kekurangan gizi di mana bisa dilihat koeksistensi kekurangan gizi yang menghambat laju pertumbuhan dan kelebihan gizi yang menyebabkan penyakit terkait gaya hidup, intinya pandemi corona virus ini telah memperburuk situasi peta nutrisi secara global.” kata Ketua Umum Petani Satrio Damardjati saat di konfirmasi oleh tim petani.id melalui telepon seluler (05/12/2021).
Ketua Umum Petani Satrio Damardjati juga menambahkan, bahwa KTT N4G Tokyo yang memiliki misi mempercepat upaya global untuk meningkatkan gizi sejalan dengan misi Petani : “ GERAKAN NASIONAL KONSUMSI PANGAN SEHAT “. Turunan dari misi ini merupakan Industrialisasi Pangan Sehat Berbasis Ekologi dan Lingkungan Sehat di mana pembangunan sektor pertanian dari hulu sampai hilir dari penyediaan sarana produksi (red : saprodi), budidaya sampai pengolahan hasil pertanian berupa bahan obat – obatan herbal dan kuliner, sangat disadari kebutuhannya oleh rakyat, didukung oleh lembaga – lembaga ilmiah dan akademis untuk mengembangkan kebutuhan organik, sehat dan bergizi dengan tetap mempertimbangkan unsur ekonomi. Kesadaran itu muncul meski secara mental revolusi kesadaran bahwa peningkatan kualitas hidup terutama kesehatan dan gizi perlu ditingkatkan. Perlunya berbagai disiplin ilmu, organisasi dan instansi baik swasta dan pemerintah harus menciptakan kesadaran bahwa produksi pangan dengan standar kualitas tinggi adalah untuk memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia dan sisanya baru diekspor. Bukan mempertahankan paradigma lama bahwa barang ekspor harus lebih baik dari konsumsi dalam negeri.
“Jadi dengan sejalannya misi KTT N4G Tokyo dengan misi Petani : “ GERAKAN NASIONAL KONSUMSI PANGAN SEHAT “, kami mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berperan aktif dalam KTT Pertumbuhan Nutrisi Tokyo atau KTT N4G Tokyo, karena dengan “ GERAKAN NASIONAL KONSUMSI PANGAN SEHAT “ dan turunan dari misi ini adalah Industrialisasi Pangan Sehat Berbasis Ekologi dan Lingkungan Sehat akan membangkitkan Republik Indonesia sebagai NEGARA GOTONG ROYONG semangat membangun dan menyediakan Pangan Sehat yang Berkeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Karena bila pangan dalam negeri sehat, impor pangan dari luar negri tidak akan berani masuk bila kualitas rendah. Dan jangan diekspor barang dengan kualitas terbaik bila belum memenuhi kebutuhan dalam negeri, semahal apapun harga yang mereka tawarkan.” jelas Ketua Umum Petani Satrio Damardjati.
-. Laporan : Tim Reporter www.petani.id & Departemen Jaringan – Dewan Pimpinan Nasional Petani.
-. Redaksi : Departemen Propaganda – Dewan Pimpinan Nasional Petani.
-. Editor : Bidang Propaganda & Jaringan – Dewan Pimpinan Nasional Petani.