petani.id – (Sabtu, 18/11/2018) Badan otonom Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yakni Sekolah Petani Muda Darllos (SPMD)-DPW Petani DIY kembali membuka Kelas Hidroponik dikarenakan banyaknya peminat yang ingin masuk kelas tersebut sangat tinggi. Dengan pemateri Asti Irwandiyah Sekretaris DPW Petani DIY dan Peter Michael relawan dan juga Tenaga Ahli Lingkungan DPW Petani DIY.
Kelas hidroponik saat inisangat istimewa, karena dihadiri kawan-kawan Petani dari Kabupaten Klaten, Kabupaten dan Kota Magelang serta sudah tentu kawan Petani dari wilayah DIY sendiri yang sangat luar biasa antusias. Seperti pada kelas sebelumnya, Asty dan Peter menjelaskan mengenai peralatan apa saja yang dibutuhkan, bagaimana budidaya yang baik meliputi pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemupukan, dan pemanenan.
Ada pertanyaan dari beberapa peserta yang menarik perhatian. Bagaimana pemasarannya dan apakah dimungkinkan mendapat harga yang lebih baik daripada di pasaran biasa? “Sangat dimungkinkan, karena Petani memiliki Warung Petani yang sudah mulai bergeliat di beberapa titik wilayah DIY, sebagai salah satu solusi pemasaran. Selain itu, apabila menginginkan pasar menengah ke atas maka juga perlakuan pertanian hidroponik pun harus lebih baik, atau istilah kerennya kualitas premium. Dan DPW Petani DIY telah menjalin kerjasama dengan pasar tersebut.” jelas Asti.
Selanjutnya, bagaimana dengan jentik nyamuk yang identik dengan nyamuk, mengingat di daerah Klaten pernah ada kejadian demam berdarah? “Sebenarnya, hal tersebut bukanlah masalah karena air selalu berputar, bukan air yang diam. Jentik nyamuk tidak akan tumbuh di air yang mengalir. Pertanian hidroponik, identik dengan masalah biaya investasi yang mahal, namun sebenarnya jika dilihat dari analisis usahanya sangat menarik. Apalagi bila dapat menembus pasar menengah atas, sungguh sistem pertanian yang sangat menjanjikan.” jelas Asti pada para peserta kelas.
Di akhir kelas, Asty mengatakan bahwa kelas hidroponik ini, dalam rangka membangun basis produksi Petani sayuran yang banyak dicari oleh kalangan menengah atas, yang lebih mementingkan kualitas.
(Red : Biro Propaganda dan Jaringan-DPW Petani DIY)