petani.id – Cipari (4/11/2018) – Di tengah persaingan berbagai Komoditas Petani dari Luar Daerah Cilacap yang menjadi tantangan peningkatan kualitas produk Petani Cilacap dan efisien serta efektivitas biaya produksi Petani dan kelompok Petani Cilacap terdorong untuk membentuk Kelompok Petani di dalam wadah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) Kabupaten Cilacap.
Maka secara aklamasi di bentuklah DPC Petani Kabupaten Cilacap yang diketuai Ambar Pujiarto dan Sekretaris Linda di Desa Cipari Kecamatan Cipari Cilacap. Pengurus dibentuk dengan Susunan Ketua, Sekretaris dan bendahara berjumlah 7 Orang. Pengurus juga mempersiapkan kepengurusan Sekolah Petani, Warung Petani, Paham Petani dan Kelompok Petani. Karena Petani perlu bersatu dari hulu ke hilir secara terpadu agar menghadapi Tantangan Global, karena Cilacap yang ada di Perbatasan Jawa Barat harus meningkatkan mutu dan produksi untuk bersaing dengan masuknya Produk Pertanian dari Jawa Barat.
Produksi Perikanan dan Peternakan seperti Lele Bebek, sayuran dan komunitas lain masuk di Cilacap dengan harga lebih murah, dan banyak produk lokal yang kalah bersaing. Sehingga perlu solusi bersama melalui Kelompok Petani, sehingga perlu kelompok petani yang kuat di dalam Wadah DPC Petani untuk mendorong dan menekan kebijakan Pemerintah Daerah yang menguntungkan dan memfasilitasi peningkatan produktifitas masyarakat Kabupaten Cilacap.
Masuknya Produksi Lele dari luar daerah membuat biaya produksi perikanan lele menjadi tidak bisa tertutup oleh harga pasar yang murah, sehingga Petani harus mampu menciptakan jaringan pasar yang lebih luas antara DPC di dalam Satu Propinsi dan luar Propinsi. Persoalan Peternakan bebek dengan kurangnya modal peternak karena modal dari Pakan, bibit sampai penjualan tergantung pemodal membuat Petani Bebek di Cilacap memperoleh keuntungan yang tipis meski harga daging bebek meningkat di Pasaran, maka perlu terobosan dari Petani untuk memperoleh modal dan dana lunak dari lembaga keuangan atau CSR, maka kelembagaan Kelompok Petani harus kuat.
Kelompok Petani milenial yang lahir selama ini di Cilacap kurang mendapat perhatian pemerintah karena Kelompok Petani yang konvensional yang ada di masyarakat terutama desa telah lebih lama ada dan memiliki jaringan kuat dengan penguasa setempat, sedangkan Kelompok Petani milenial yang lebih berbasis digital dan pertanian sehat berbasis lingkungan belum memahami peran komunikasi dengan pihak aparatur pemerintah dan pemilikan badan hukum, sehingga keberadaan DPC Petani Kabupaten Cilacap yang berbasis Digital dan Milenial akan mampu membongkar kebuntuan dan kemacetan sistem dan struktur pertanian yang ada dengan membangun kemitraan Petani, pemerintah, BUMN dan swasta dengan berpedoman pada program yang memiliki simbiosis Mutualisme
(Red: Divisi Propaganda dan Jaringan DPW Petani Jawa Tengah).