Berita PetaniPetani Bersama Beberapa Komunitas Yang Didukung Gubernur Jawa Barat dan Walikota Bogor...

Petani Bersama Beberapa Komunitas Yang Didukung Gubernur Jawa Barat dan Walikota Bogor Lakukan Kampanye Zero Waste Pada World Clean Up Day

petani.id – Bogor – Dalam rangka memperingati World Clean Up Day, yang dilaksanakan serentak diseluruh dunia, diikuti oleh 150 negara dan 34 propinsi di Indonesia. Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) yang dalam hal ini diwakilkan oleh Rana Wijaya sebagai Kepala Laboratorium Kedaulatan Pangan dan Agribisnis Kerakyatan (Lab.KPAK) Petani Unit Bogor menginisiasi gerakan ini ikut dilaksanakan di Kota Bogor. Bersama komunitas lainnya seperti; Bogor Youth Ministri, Turn On Your Life, EwasteRJ Bogor, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Petani Kabupaten Bogor, dan didukung oleh 25 komunitas/organisasi dan ratusan relawan melaksanakan kegiatan memungut sampah di seluruh kota Bogor.

Dalam pembukaannya Rana Wijaya menjelaskan apa itu World Clean Up Day. “Gerakan aksi memungut sampah ini berawal dari Estonia tahun 2008, dan akhirnya mendunia dan dilakukan di setiap tanggal 15 September. Aksi ini untuk melawan sampah illegal yang dibuang sembarangan. Dengan gerakan ini diharapkan masyarakat akan malu membuang sampah sembarangan. Karena itu perlu dilakukan secara masif, didukung oleh pemerintah, sebagai stakeholder dan pemberi contoh kepada masyarakat. Di lingkungan pemerintahan, diharapkan PNS dan guru bisa menjadi teladan. Dan menjaga kebersihan diharapkan menjadi budaya baru.” ucap Kepala Lab.KPAK Petani Unit Bogor ini.

Dalam kesempatan ini juga dicanangkan jargon ‘Urang Bogor Bogoh Ka Bogor, Bogoh Ka Bogor Bebersih Atuh’. Dalam kesempatan yang sama Kang Bima, sebutan akrab Walikota Bogor menceritakan bahwa beliau dan Kang Emil (sebutan akrab Gubernur Jawa Barat) adalah orang yang sama-sama cinta komunitas, “Dengan komunitas kita bisa membangun bangsa bersama-sama. Dan Bogor dibangun bersama komunitas, sehingga mendapatkan penghargaan dari netizen sebagai kota yang dibangun bersama komunitas. Bogor juga mendapat penghargaan dari netizen sebagai kota yang paling dicintai. Karena itu bersama komunitas kita bersihkan Kota Bogor dari sampah illegal dan merebut kembali penghargaan adipura yang sudah belasan tahun tidak diraih. Padahal Bogor pernah mendapatkan Adipura selama 8x berturut-turut.”

Kang Emil, yang bertindak sebagai pembuka acara kegiatan World Clean Up Day se-Jawa Barat juga menceritakan, “Kebanggan kita sebagai bangsa Indonesia, yang tidak dimiliki bangsa-bangsa lain di dunia adalah budaya gotong royong. Ada 12 cara orang berbahagia, dan urutan tertingginya adalah volunterisme. Dengan berbagi bersama orang akan lebih bahagia, membahagiakan orang lain adalah kebahagiaan tertinggi. Menjadi relawan, bergotong royong memungut sampah adalah gerakan volunterisme.”

Kang Emil juga menceritakan bagaimana akhirnya kota Bandung bisa merebut adipura setelah 17 tahun. Dengan menekankan kesadaran cinta kebersihan, di kantor-kantor pemerintahan dan sekolah-sekolah. Gerakan memungut sampah sudah menjadi budaya.

Setelah memberikan kata sambutan Kang Emil membuka acara dengan membunyikan sirine. Lalu bersama-sama Kang Bima, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup Kota Bogor beserta jajarannya memulai memungut sampah di sekitar tugu kujang. Ketua DPC Petani Kabupaten Bogor Susi Djalal turut mendampingi bersama Gubernur Jawa Barat dan Walikota Bogor beriringan bersama memungut sampah. Di belakangnya mengikuti berbagai organisasi dan komunitas seperti FKPPI, Bogor Clean Action, Gerakan Pramuka, dan juga siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Kegiatan ini akan kami tindak lanjuti bukan hanya sebagai gerakan tapi juga sebagai budaya. Saat ini kami sedang membentuk aliansi komunitas untuk membersihkan limbah dari kota Bogor menuju Kota Bogor Zero Waste. Memilah limbah, organik, plastik dan elektronik. Diharapkan punya goal yang pasti, sehingga bukan hanya memungut sampah tapi juga menggunakan limbah, di recycle maupun di reuse. Limbah organik bisa dijadikan pupuk organik pertanian, sedangkan limbah plastik bisa digunakan untuk membuat kerajinan tas dan sebagainya. Saya mengusulkan agar setiap orang bisa membawa air sendiri dari rumah (tidak membeli air kemasan) dan membawa kotak makanannya sendiri sehingga mengurangi penggunakan kotak makanan kertas, kantong plastik maupun styro foam, seperti yang sudah dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cimahpar 3. Anak- anak di SDN ini tidak diperkenankan jajan bila tidak membawa kotak makanannya sendiri, dan si penjual jajanan akan kena sanksi dari sekolah bila melayani anak-anak yang jajan tanpa kotak makan atau memberikan kantong plastik.” demikian penjelasan dari Parta Suhada Sekretaris DPC Petani Kab.Bogor.

Sumber: DPC Petani Kabupaten Bogor.

(Red: Bidang Propaganda dan Jaringan Petani)

spot_img

Surat Keputusan Nomor: 017/CEO/SK/PETANI.ID/XII/2024

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Jakarta, 01/01/2025). Surat Keputusan Nomor:...

INFO LOWONGAN KERJA

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Info Lowongan Kerja - Jakarta,...

Terima Kasih Dewan Ketahanan Nasional, Selamat Bertugas dan Sukses Dewan Pertahanan Nasional

petani.id – ( #SDMPetaniUnggul – Editorial – Jakarta, 24/12/2024)....

PERTANIAN ZERO INPUT

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Liputan - Jakarta, 09/12/2024). Dalam...

Kolaborasi KemenUMKM, Petani Kabupaten Bogor Gelar Pelatihan Vokasi Pengembangan SDM Sektor Kuliner

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Bogor, 02/12/2024). Dewan Pimpinan Cabang...

Kawal Makan Bergizi Gratis, PETANI: Ingat Pencanangan Misi Gerakan Nasional Konsumsi Pangan Sehat!

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Liputan - Jakarta, 15/10/2024). Dewan...

Impor 1 Juta Ekor Sapi? PETANI: Ingat Manifesto Kampanye Nasional GERAKAN SUSU UNTUK ANAK INDONESIA SEHAT DAN CERDAS!

petani.id - (#SDMPetaniUnggul - Liputan - Jakarta, 12/10/2024). Dewan...
spot_img
WhatsApp chat