petani.id – (#SDMPetaniUnggul – Pascapanen – Dumai, 30/11/2019). Gula aren 1/4 sendok jika benar cara pengolahannya sama dengan minimal 1 sendok gula putih yang bisa menimbulkan kolesterol. Adapun dalam memilih gula putih juga diwajibkan selektif karena ada dugaan yang cukup negatif bahwa gula pasir yang dijual di pasar adalah gula refinery.
Pengolahan gula aren yang kaya manfaat (red: apa saja kandungan bisa cek pada sumber resmi wikipedia dan sumber resmi kesehatan RI dan PBB). Bagaimana praktek pengolahan gula aren ini, Kepala Laboratorium Kedaulatan Pangan dan Agribisnis Kerakyatan Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Lab. KPAK Petani) Unit Riau Sahat Mangapul Hutabarat bersama dengan Maria Akim, Rosmaidar Nainggolan dan Daniara Marbun dari Kelompok Petani Organik Mandiri Kota Dumai melakukan riset pengolahan gula aren skala industri rumah tangga.
Proses pengolahan gula aren sebagai berikut:
-. Potong tipis – tipis dengan pisau 0,5 kg gula aren asli.
-. Ambil blender lalu masukkan 0,5 kg gula aren yang sudah dipotong tipis – tipis dan juga masukkan 0,5 liter air lalu blender sampai halus. Sebagai catatan lakukan ini untuk 1 kg gula aren, jadi untuk 1 kg gula aren campuran air blendernya 1 liter. Lalu tambahkan 0,5 liter air jadi total 1,5 liter air.
-. 1,5 liter air yang sudah diblender dengan 1 kg gula aren dimasak dengan api kecil dan wajib dengan wadah tertutup serta wajib dimasak dengan menggunakan stainlessteel atau periuk tanah jangan dengan berwadah aluminium. Dimasak dengan api kecil dan tertutup agar mineralnya serta kandungan nutrisi lainnya tidak hilang menguap menjadi gula cair arennya tidak pahit.
-. Setelah mendidih dengan api sekecil mungkin, biarkan tertutup sampai dingin dan masukkan kedalam botol, jika untuk pemakaian tidak sekali pakai masukkanlah dan simpan ke kulkas.
-. Jangan lupa menggunakan sarung tangan / penutup tangan untuk menjaga higenis kebersihan.
-. Laporan: Kelompok Petani Organik Mandiri (Kota Dumai) dan Lab. KPAK Petani Unit Riau.
-. Redaksi: Departemen Propaganda – Dewan Pimpinan Nasional Petani.
-. Editor: Bidang Propaganda dan Jaringan – Dewan Pimpinan Nasional Petani.