petani.id – (Sleman, Sabtu, 22/12/2018). Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui badan otonom Sekolah Petani Muda Darllo’s (SPMD)-DPW Petani DIY membuka Kelas Perikanan dengan Materi ‘Metode Budidaya Bioflok Perikanan Dengan Alternatif Pakan Herbal Bagi Petani’ di Griya UKM Online Jl. Kaliurang Km 7,8 STO Telkom Kentungan.
Kelas ini menghadirkan pengajar yang berpengalaman di bidang pertanian dan perikanan berbasis ekologi, yaitu Parwito atau biasa disapa Mas Wito. Di tengah kesibukannya, Mas Wito menyempatkan diri untuk mengajar di SPMD-DPW Petani DIY. Beliau yang sudah melalang buana dan berpengalam ini pada umumnya disetiap memberikan pelatihan, materi-materi yang diberikan cukup berkelas dan dengan biaya yang cukup mahal, akan tetapi untuk Petani ini beliau bersedia memberikan ilmunya secara suka rela.
Karena ilmu yang dikembangkan adalah berbasis pada pengalaman yang dipraktekkan langsung dengan mencatat segala peristiwa yang terjadi dalam budidaya, kemudian dipelajari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Orang Jawa menyebutnya dengan ilmu “niteni’, tak terkecuali dalam hal budidaya lele dengan kolam terpal.
Di depan siswa-siswi SPMD-DPW Petani DIY, Mas Wito menjelaskan, “Sebelum ikan lele dimasukkan ke dalam kolam, ada hal-hal yang perlu dilakukan agar budidaya lele sukses. Persiapan kolam terpal menjadi hal pertama yang mutlak dilakukan. Pertama, sekam ditaruh di bawah terpal untuk membantu kenetralan pH air di kisaran 6,5-7. Kedua, kolam diisi dengan asam amino dan POC yang akan dijelaskan dalam praktek. Asam amino dan POC yang telah dibuat kemudian dimasukkan ke dalam kolam berdiameter 2-3 meter, yang menggunalan aerator selama 5-7 hari.
Selain untuk menetralkan pH, asam amino dan POC yang telah dibuat juga dapat berfungsi sebagai pencegahan penyakit, penambah nutrisi dan penghematan pakan hingga 40 – 60 persen.” jelas Mas Wito dengan semangat.
“Bahan yang digunakan dalam pembuatan asam amino dan POC sangat mudah didapatkan di sekitar kita. Adapun bahan yang diperlukan dalam pembuatan gula merah, susu sapi, dan daging lele. Daging lele dipilih karena memiliki omega 3 yang lebih tinggi daripada ikan, ayam atau pun daging yang lain. Asam amino dapat diaplikasikan dengan menyemprotkannya ke pakan pelet, untuk lele harus didiamkan selama kurang lebih 6 jam karena lele memiliki karakteristik yang berbeda dengan ikan lainnya.
Bahan-bahan tersebut diblender kemudian dimasukkan ke dalam wadah tertutup, yang dilubangi sebesar jarum jahit, agar tidak meledak, selama 15 hari. Sedangkan bahan pembuat POC adalah buah mojo, lidah buaya, gula merah, susu segar, air kelapa, air cucian kedelai atau tahu, batang pepaya, daun kelor dan waluh kuning. Semua bahan diblender, dan dimasukkan dalam wadah tertutup hingga 30 hari.” lanjutnya sambil mempraktekan pembuatannya.
Dalam kelas perikanan ini juga langsung dipraktekkan cara pembuatannya dan para siswa-siswi SPMD-DPW Petani DIY terlihat sangat antusias. Ternyata, asam amino dan POC untuk pakan ikan ini juga dapat diaplikasikan sebagai pupuk untuk tanaman.
(Red: Biro Propaganda dan Jaringan-DPW Petani DIY)
