Beranda petani.id
petani.id – (#SDMPetaniUnggul – Semarang, 13/06/2021). Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) Jawa Tengah (Jateng) melihat pemerintah melalui alokasi dana desa menganjurkan program pemberdayaan untuk pengembangan Badan Usaha Desa (Bumdes) dan ketahanan pangan. DPW Petani Jateng menilai banyak yang pesimis dengan instruksi Presiden tersebut, mereka banyak yang berpendapat bahwa Bumdes banyak yang bangkrut.
Namun banyak juga Bumdes yang berkembang bahkan menjadi sebuah korporasi desa. “Sebenarnya Bumdes tidak terlepas dengan kuatnya kesadaran Kelompok Petani yang sehat, bersih dan mandiri yang lahir dari kekuatan dasar yaitu Petani sendiri. Kepemilikan aset Kelompok Petani yang ada saat ini adalah mampu membangun Bumdes yang maju.
Tinggal bagaimana kesinambungan Kelompok Petani berjalan baik manajemen, produktifitas, transparansi dan pengawasan internal dan baik serta fasiltasi dari pemerintah yang terkait sebagai fasilitator dan pendamping kebijakan pemerintah secara makro.” kata Ketua DPW Petani Jateng Dumadi Tri Restiyanto, SE., M.Si., kepada tim petani.id melalui telepon selulernya (Minggu, 13/06/2021). Ketua DPW Petani Jateng Dumadi Tri Restiyanto, SE., M.Si., menambahkan bahwa kesinambungan koordinasi pemerintah dari desa sampai pusat sebagai bentuk pengawasan eksternal juga dibutuhkan Bumdes sebagai bentuk Badan usaha Kelompok Petani.
Kelompok Petani dalam badan usaha Bumdes akan mampu membangun sebuah ketahanan pangan yang mampu membangun Lumbung pangan mandiri sebagai bentuk ketahanan pangan desa, dan desa melalui Bumdes akan mampu mengendalikan kualitas hasil produksi Petani melalui Kelompok Petani dengan berbagai macam inovasi di tingkat Kelompok Petani. Sehingga tercapai ketahanan pangan dengan produksi pertanian yang terus meningkat menghasilkan produksi pangan yang sehat berbasis ekologi dan kearifan lokal.
Jika hal ini bisa dilakukan secara massal akan mampu meningkatkan swasembada pangan dengan mengurangi beban subsidi pupuk.
“Dengan peminalisiran kebutuhan subsidi pupuk akan menekan biaya produksi Petani dan meningkatkan kualitas yang lebih baik dengan kemampuan menciptakan produk dengan harga yang lebih baik. Sudah eranya bahwa kepemilikan badan usaha bersama di pedesaan memungkinkan karena tingkat sumber daya Kelompok Petani makin meningkat baik manajemen, sumber daya manusia, kualitas lahan dan modernisasi sarana produksi pertanian dan kemampuan bidang pemasaran karena produksi kelompok yang kolektif diharapkan akan memunculkan kualitas produk yang berkualitas secara seragam.
Cita – cita swasembada pangan akan tumbuh dengan aspirasi Petani secara bottom dari bawah ke atas upaya atau mendorong ke bawah bukan secara tricle down atau menetes ke bawah. Stimulasi oleh pemerintah bukan menjadi tujuan utama namun adalah dorongan Petani untuk mampu bersaing di pasar global dengan mampu menghasilkan produksi bersandar internasional dalam ISO 9002 tentang produksi dan ISO 14002 dalam hal lingkungan hidup.” jelas Ketua DPW Petani Jateng Dumadi Tri Restiyanto, SE., M.Si. .
Liputan: Bidang Propaganda & Jaringan – DPW Petani Jawa Tengah. -.
Redaksi: Departemen Propaganda – Dewan Pimpinan Nasional Petani. -.
Editor: Bidang Propaganda & Jaringan – Dewan Pimpinan Nasional Petani.
