Catatan Hari Kesehatan Nasional
petani.id – Kesehatan merupakan kebutuhan primer setelah sandang, pangan dan papan. Kebutuhan kesehatan menjadi lebih penting dan utama setelah kemakmuran dan kesejahteraan makin merata. Seperti halnya pendidikan, kesehatan pun menjadi prioritas hidup manusia yang makin penting, bukan hanya, kelas menengah ke atas namun kelas menengah ke bawah juga menjadi penting. Kebutuhan kesehatan semakin utama, mengingat peningkatan penggunaan klaim BPJS dalam upaya pengobatan masyarakat.
Tindakan kuratif dengan pengobatan berbasis rumah sakit dan maraknya kebutuhan asuransi kesehatan, telah menjadikan pentingnya tindakan preventif kesehatan untuk rakyat. Disamping perkembangan pengobatan alternatif dan kedokteran timur, pentingnya perang pangan sehat yang berbasis ekologi meningkatkan kesadaran rakyat tentang pentingnya kebutuhan pangan dari hasil pertanian yang rendah kadar kimia dan toksin.
Kesadaran ini perlu terus ditingkatkan dengan meningkatnya usaha-usaha pertanian organik dan sehat berbasis ekologi dan lingkungan sehat untuk kebutuhan gizi rakyat. Revolusi ultra hijau organik terus ditingkatkan. Mengingat bahwa beban biaya pengobatan makin tinggi dan pengobatan herbal makin dibutuhkan kembali sebagai kesadaran rakyat.
Industrialisasi Pangan Sehat Berbasis Ekologi dan Lingkungan Sehat adalah pembangunan sektor pertanian dari hulu sampai hilir dari penyediaan saprodi, budidaya sampai pengolahan hasil pertanian berupa bahan obat-obatan herbal dan kuliner, sangat disadari kebutuhannya oleh rakyat, didukung oleh lembaga-lembaga ilmiah dan akademis untuk mengembangkan kebutuhan organik, sehat dan bergizi dengan tetap mempertimbangkan unsur ekonomi.
Kesadaran itu muncul meski secara mental revolusi kesadaran bahwa peningkatan kualitas hidup terutama kesehatan dan gizi perlu ditingkatkan. Perlunya berbagai disiplin ilmu, organisasi dan instansi baik swasta dan pemerintah harus menciptakan kesadaran bahwa produksi pangan dengan standar kualitas tinggi adalah untuk memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia dan sisanya baru diekspor. Bukan mempertahankan paradigma lama bahwa barang ekspor harus lebih baik dari konsumsi dalam negeri.
Dan impor lebih baik dari pada produksi buatan sendiri. Dengan kualitas yang tinggi impor barang masukpun tidak mudah diterima bila tidak memenuhi standar kualitas rakyat Indonesia. Seperti sebesar apapun impor garam, beras dan kedelai atau jagung sulit untuk diterima mayoritas rakyat Indonesia. Kecuali untuk kebutuhan industri seperti tekstil dan pakan ternak. Karena industri di Indonesia masih banyak menggantungkan kandungan impor karena tidak mampu membeli bahan baku kandungan lokal yang lebih berkualitas.
Melalui misi dari Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (PETANI) yaitu ; GERAKAN NASIONAL KONSUMSI PANGAN SEHAT serta GERAKAN INDUSTRIALISASI PANGAN NASIONAL BERBASIS KERAKYATAN ini akan membangkitkan NEGARA GOTONG ROYONG membangun dan menyediakan Pangan Sehat yang Berkeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Karena bila pangan dalam negeri sehat, impor pangan dari luar negri tidak akan berani masuk bila kualitas rendah. Dan jangan diekspor barang dengan kualitas terbaik bila belum memenuhi kebutuhan dalam negeri , semahal apapun harga yang mereka tawarkan.
(Red: Divisi Propaganda dan Jaringan-DPW Petani Jawa Tengah)