petani.id – (#SDMPetaniUnggul – Sleman, 06/12/2019). Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta II menggandeng Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) melalui Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Petani Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdasarkan surat permohonan Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Perum Jasa Tirta II Nandang Munandar dengan nomor: SD.666/SDM.DKS/11/2019 kepada Ketua DPW Petani DIY terkait kunjungan dan kerjasama dalam rangka masa persiapan purnabakti (MPP). Dimana sebelumnya Manajer Bidang Pelatihan Sumber Daya Manusia Iskandar J Harahap dan Asisten Manajer Bidang Pelatihan Sumber Daya Manusia Bambang Irawan juga telah menghubungi DPW Petani DIY terkait hal yang sama.
“Organisasi Petani selain badan eksekutif wilayah yakni dalam hal ini DPW Petani DIY juga memiliki beberapa badan otonom, meliputi Sekolah Petani kalau di DIY Sekolah Petani Muda Darllos (SPMD), Warung Petani seperti Warung Petani Darllos kalau di DIY, Pos Advokasi Hukum & HAM (PAHAM) Petani dan Laboratorium Petani. Banyak hal yang dapat dilakukan di masing – masing badan otonom Petani tersebut. Dengan banyaknya latar belakang pendidikan dan latar belakang usaha yang dimiliki atau rencana usaha yang akan dijalankan dapat membuka cara berpikir yang berbeda yaitu bisnis yang memiliki sisi sosial tinggi. Dengan adanya perubahan mindset, diharapkan para peserta dapat membuka peluang baru bagi dirinya sendiri dan juga orang di sekitarnya.” kata Sekretaris DPW Petani DIY Asti Irwandiyah ketika membuka acara dan memberikan sambutan kepada peserta MPP BUMN Perum Jasa Tirta II di Seturan Kuliner, Kabupaten Sleman – DIY (Kamis, 28/11/2019).
DPW Petani DIY melalui badan otonom SPMD memiliki beberapa program pelatihan yang dipilih BUMN Perum Jasa Tirta II ini antara lain: program pertanian berbasis ekologis dimana pengelolaan limbah yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman maupun pakan ternak dan ikan saling terintegrasi, program pengolahan aneka sabun baik sabun cuci piring, kebutuhan laundry pakaian maupun kebutuhan cuci mobil (red: car wash), serta program agribisnis lidah buaya.
“Kami (red: DPW Petani DIY), sebelum materi pengolahan sabun yang meliputi cara pembuatan sekaligus praktek, analisa usaha, cara menentukan harga, serta strategi pemasarannya dilaksanakan ingin memberitahukan pengetahuan tentang apa issue budidaya dalam pertanian maupun kebijakan yang dikeluarkan negara. Budidaya pertanian, yang berkaitan dengan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga, bisa dilakukan dengan menanam tanaman kebutuhan pokok dalam polybag. Hal tersebut sangat dimungkinkan meski dilakukan pada lahan sempit, dan hasilnya pun memuaskan.” jelas anggota DPW Petani DIY Sri Astuti, SH sebagai narasumber yang juga Petani Pembudidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura serta produsen aneka sabun kepada para peserta dari BUMN Perum Jasa Tirta II ini.
Sebelum materi pertanian berbasis ekologis dimana pengelolaan limbah yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman maupun pakan ternak dan ikan saling terintegrasi dan materi agribisnis lidah buaya yang akan disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Petani Kabupaten Kulonprogo Wiwit Suroto, Sri Astuti juga menambahkan kepada peserta BUMN Perum Jasa Tirta II ini tentang kebijakan yang saat ini sedang Petani disorot adalah mengenai Undang – Undang (UU) Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan (SBPB), hal yang lebih ditekankan agar dapat berjejaring sehingga masalah pertukaran benih dan atau jual beli benih dapat dilakukan dengan tidak melanggar apa yang ada dalam UU yang dimaksud tersebut.
“Terima kasih sebelumnya sudah diberikan waktu untuk bertanya. Ada beberapa hal yang ingin kami tanyakan, pertama mengenai budidaya pertanian di daerah kami yang boros air bagaimanakah cara mengubahnya dan bagaimana mengedukasi Petani tersebut agar berhemat air. Lantas pertanyaan yang kedua apakah bisa membuka organisasi Petani di daerah kami karena pengetahuan Petani memang harus diperbanyak dengan cara mengajak dan memberikan contoh yang riil atau nyata. Karena beberapa dari kami sangat tertarik mengembangkan organisasi Petani di daerah kami sesuai dengan bidang atau atar belakang pendidikan kami untuk edukasi Petani maupun advokasi Petani. Hal ini sangat positif agar jejaring Petani semakin luas sehingga gerakannya dapat lebih berdampak besar bagi masyarakat, terutama Petani.” tanya salah seorang peserta MPP BUMN Perum Jasa Tirta II ini.
Sekretaris DPW Petani DIY Asti Irwandiyah menjelaskan, pertama bahwa ada beberapa varietas benih lokal yang sebenarnya tidak rakus air dan dapat dilakukan dengan budidaya yang lebih baik yaitu pertanian berbasis ekologi (red: agroekologi). Dan yang kedua, karena telah memiliki badan hukum, organisasi Petani dapat dibentuk di banyak daerah karena lingkupnya Nasional. Asti juga menambahkan jika ada rekan-rekan MPP BUMN Perum Jasa Tirta II yang tertarik mengembangkan organisasi Petani di daerahnya, maka DPW Petani DIY akan memberikan rekomendasinya ke Dewan Pimpinan Nasional Petani secara hirarki.
“Kami (red: BUMN Perum Jasa Tirta II) sangat antusias untuk melakukan kerjasama dengan DPW Petani DIY dalam pelatihan MPP BUMN Perum Jasa Tirta II lanjutan sekaligus bergerak secara langsung ke masyarakat khususnya Petani, sehingga dapat berbudidaya lebih baik dan lebih sehat. Serta memberdayakan para karyawan yang akan menjalani masa persiapan purnabakti dapat membuka usaha Warung Petani sehingga rantai pasar yang panjang dapat menjadi lebih pendek dan menguntungkan produsen dan konsumen.” kata Manajer Bidang Pelatihan Sumber Daya Manusia Iskandar J Harahap sebelum penutupan kegiatan MPP BUMN Perum Jasa Tirta II di DPW Petani DIY.
-. Liputan / Laporan: Biro Propaganda & Jaringan – DPW Petani DIY.
-. Redaksi: Departemen Propaganda – Dewan Pimpinan Nasional Petani.
-. Editor: Bidang Propaganda & Jaringan – Dewan Pimpinan Nasional Petani.