petani.id – (Rabu, 13/11/2018) Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (Petani) melalui Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Petani Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diundang untuk mengikuti presentasi program Petani dalam Program Inovasi Desa (PID) Kabupaten Sleman.
Program Inovasi Desa merupakan program pendampingan yang diberikan oleh suatu lembaga kepada desa yang membutuhkan sesuai kapasitas lembaga, yang pendanaan pembangunannya menggunakan dana desa dari Kementerian Desa dan Percepatan Daerah Tertinggal (PDT). Presentasi dilakukan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sleman, di depan Tim P2KTD yang dipimpin oleh Bapak Haryo Zudanto.
Pemaparan program Petani dilakukan oleh Sekretaris DPW Petani DIY Asty Irwandiyah, S.E, Wakil Sekretaris DPW Petani DIY Ari Kusharyono, Tenaga Ahli Lingkungan DPW Petani di Bidang Zero Waste Management Peter Michael, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Petani Kab. Sleman MBS Samudra, Sekretaris DPC Petani Kab. Sleman Sri Astuti, dan Bendahara DPC Petani Kab.Sleman Supriyadi. Pemaparan diawali dengan profil Petani dilanjutkan dengan program-program Petani yang dapat dilakukan dan diimplementasikan di tingkat desa.
Permasalahan yang ada di tingkat desa adalah sektor pertanian yang memiliki ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia dan pestisida, serta belum adanya fair trade yang berpihak kepada Petani Berdasarkan permasalahan tersebut, Petani mengembangkan pertanian berkualitas berbasis ekologi yang lebih ramah lingkungan dan mengembangkan 3 (tiga) badan otonom yang dimiliki oleh DPW Petani DIY yaitu Sekolah Petani Muda Darlos (SPMD), Warung Petani dan Pos Advokasi Hukum dan HAM (PAHAM) Petani agar ada di setiap basis produksi. Ketiga badan otonom tersebut merupakan sebuah program dari hulu sampai hilir dan dapat menjadi solusi bagi Petani pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Dalam pemaparan lebih lanjut, dijelaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia diharapkan dapat mencetak sumber daya manusia berkualitas, yang bisa membaca peluang sehingga Petani tidak hanya menjadi Petani biasa, tetapi menjadi Petanipreuneur. Pendidikan merupakan hal urgent, diperlukan perubahan mind set yang terus berproses karena sebuah program tanpa sumber daya manusia berkualitas akan sulit berkembang dan sangat dimungkinkan menjadi sia-sia.
Pembangunan yang akan terus dikembangkan adalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Petani dan pendidikan yang berbasis kearifan lokal bagi masyarakat desa. Hal ini sebagai wujud dari visi misi Petani untuk menciptakan generasi Petani baru dan sebagai perwujudan Gerakan Bangga Jadi Petani. Selanjutnya juga dijelaskan bahwa perubahan akan lebih mudah dilakukan jika pemimpinnya memiliki jiwa enterpreneur, sehingga diperlukan pendidikan atau pelatihan bagi para kepala desa.
Berdasarkan pemaparan tersebut, Petani menawarkan program AWET Petani (Area Wisata Edukasi Terpadu) bersinergi dengan PT. TELKOM INDONESIA sebagai mitra Petani yang dalam hal ini adalah mitra strategis DPW Petani DIY membangun dan mewujudkan Petani Go Digital. Di dalam program ini, di satu desa diharapkan memiliki ketiga badan otonom yang dimiliki Petani bersama masyarakat desa. Hal yang menarik perhatian Tim P2KTD adalah pendidikan sumber daya manusia dan zero waste management. Tim P2KTD merasa bahwa program yang ditawarkan sangat lengkap dan bagus untuk dikembangkan di setiap desa.
Pada akhirnya, Tim P2KTD Kab. Sleman memberikan lampu hijau kepada PETANI melalui DPW Petani DIY untuk melakukan pendekatan dengan desa agar program tersebut dapat terealisasi.
(Red: Divisi Propaganda dan Jaringan-DPW Petani DIY)
